Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Andi Wahyudin Konsorsium Pembaharuan Agraria Jawa Barat menyoroti luasan konsensi hutan di gunung Galunggung dari 3500 Hektar, namun Pemerintah Daerah hanya bisa menguasai 3,5 Hektar sementara tanah itu belum jelas kepemilikannya entah itu perhutani atau tanah negara.
Disampaikan Andi Wahyudin saat Nobar dan Diskusi Debat Cawapres 2024 yang diadakan oleh GMNU Kabupaten Tasikmalaya, Minggu Malam (21/01/2024) di Salah satu Cafe yang ada di Wilayah Lewisari.
“Padahal, Di Tasikmalaya ada perda nomor 08 Tahun 2015, dimana perda itu bisa menginventarisir tentang hak tanah negara,” ucapnya
Lanjutnya, Ketika berbicara terkait itu ada gugus tugas reforma agraria yang belum menjalankan bahkan pemerintahan daerah sendiri tidak ada niat untuk memberikan tanah untuk rakyat.
“melalui perpres, pemda hanya meminta hak tanah untuk pemda saja tanpa memikirkan hak rakyat,” tuturnya.
berbicara terkait isu kemiskinan dan stunting kalau diberikan ke rakyat hak tanah itu hapus sudah isu kemiskinan dan stunting.
“karena dengan mempunyai hak tanah harkat dan martabat rakyat bisa naik,” tegasnya.
Sementara itu, ditanya Cawapres mana yang memiliki keberpihakan terhadap penyelesaian terkait agraria.
aktivis ini melihat Dari ketiga calon wakil presiden semuanya, pasangan nomor 1 (Anis-Muhaimin) berbicara terkait kelembagaan yang akan menyelesaikan konflik agraria.
“dan mau menjalankan tobat agraria yang dikuasai oleh konsensi seperti prabowo misalkan yang memiliki 500.000 hektar ditengah kemiskinan yang melanda rakyat Indonesia,”tandasnya
“Kalau berbicara Patriotisme seharusnya tanah yang dimiliki prabowo bisa diberikan kepada rakyat itu parameteenya,” pungkasnya (***)