Home / Kiprah Pemerintah / Bank Indonesia Tasikmalaya Gagas FGD Arah Kebijakan Pembangunan Pasca Adanya Tol Getaci
IMG-20231102-WA0069

Bank Indonesia Tasikmalaya Gagas FGD Arah Kebijakan Pembangunan Pasca Adanya Tol Getaci

Tasikzone.com – Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya bersama Bank Indonesia Tasikmalaya menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Pasca Pembangunan Jalan Tol Getaci (Gedebade–Tasikmalaya–Cilacap), kamis (02/11/2023) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya.

FGD ini sebagai upaya memperoleh masukan dalam menyusun rumusan kebijakan untuk mengoptimalkan potensi pembangunan Tol Getaci dan mengantisipasi risiko negatifnya terhadap perekonomian Priangan Timur.

Sebab, selain menjadi kunci dalam mempercepat interkonektivitas dan memperluas skala ekonomi di Priangan Timur, juga disisi lain adanya jalan tol memiliki risiko negatif terhadap perekonomian daerah apabila tidak dipersiapkan dengan baik.

Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Aswin Kosotali menyampaikan sebagai upaya optimalisasi peluang pembangunan tol Getaci di Priangan Timur, terdapat beberapa aspek yang perlu ditindaklanjuti bersama-sama.

Diantaranya, mapping Kebutuhan, Pemerintah daerah perlu memetakan kebutuhan terkait upaya pemanfaatan tol Getaci seperti daerah/exit toll Getaci, potensi ekonomi di sekitar exit toll, potensi ekonomi wilayah, dan tantangan/risiko dari adanya pembangunan tol.

Selain itu, Roadmap, Keberadaan peta jalan pembangunan yang saling terkait antara pembangunan toll dengan rencana pembangunan daerah jangka pendek-menengah-panjang

Dan Juga, transformasi, Upaya perbaikan/penguatan baik dari sisi regulasi, birokrasi, maupun koordinasi yang diperlukan dalam rangka memanfaatkan peluang peningkatan ekonomi seiring dengan pembangunan tol Getaci.

BACA JUGA   Pelantikan Eselon III Dan IV Di Kab Tasik Diundur Dadakan, Ini Kata Kepala BKPLD

Untuk menyiapkan itu semua, ada Beberapa hal yang perlu dipersiapkan seperti, Perda pendukung, kemudahan perizinan, Penguatan tata ruang (RTRW/RDTR), insentif pajak, percepatan infrastruktur pendukung, dukungan SDM, Pembiayaan, Project Ready To Offers dan Keberadaan BUMD.

“Kolaborasi, Merangkul pelaku usaha, civitas akademika, asosiasi, maupun stakeholders terkait untuk bersama-sama mendukung upaya pemanfaatan peluang pembangunan tol. Jalan tol memiliki risiko terhadap perekonomian daerah apabila tidak mempersiapkan dengan baik,”kata Kepala Perwakilan BI Tasikmalaya Aswin Kosotali.

Resiko itu, diantaranya Pembangunan jalan tol menimbulkan isu lingkungan seperti sampah, banjir, dan terganggunya irigasi pertanian.

“terjadi perubahan pola aktivitas penduduk. Sebagaimana survei Bank Indonesia menyatakan bahwa generasi digital di Priangan Timur cenderung untuk menghabiskan/beraktivitas di luar Priangan Timur (konsumsi dari segi kuliner, fesyen, kriya, hiburan, dll),” bebernya.

Serta, Terjadi perubahan tata ruang akibat perencanaan yang tidak diatur dengan baik; dan terjadinya perlambatan ekonomi.

“FGD Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Pasca Pembangunan Jalan Tol Getaci diharapkan mampu mendorong sinergitas dari semua pihak di Priangan Timur agar Jalan Tol yang akan mulai dibangun pada tahun 2024 dapat dioptimalkan sebaik mungkin untuk mendukung kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Pringan Timur,”pungkasnya (Rian)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *