Home / Peristiwa / Terjadi Pembalakan Liar Di Kawasan Hutan Gunung Cakrabuana
IMG-20220722-WA0009

Terjadi Pembalakan Liar Di Kawasan Hutan Gunung Cakrabuana

Kabupaten Tasikmalaya, tasikzone.com –
Adanya Laporan Pembalakan liar di kawasan Hutan Gunung Cakrabuana Kabupaten Tasikmalaya, Langsung ditinjau oleh Jajaran Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Tasikmalaya dan Garut, Kamis (21/07/2022).

pembalakan yang terjadi dipetak dua Blok Gedong Kawasan Gunung Cakrabuana berkisar seluas satu hektar.

Seperti dikatakan Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Malangbong Kabupaten Garut Dedi K didampingi KRPH Ciawi Tasikmalaya Agus kepada wartawan

“Berdasarkan hasil pengecekan langsung di lokasi terjadi pembalakan seluas kurang lebih satu hektar, diprediksi beroperasi selama tiga sampai empat hari,”Kata Dedi
di Blok Gedong Gunung Cakrabuana.

Dalam catatan pemetaan diwilayah kerja KPH Garut, kawasan tersebut termasuk dalam kawasan hutan khas alam sekunder yang peruntukkannya digunakan untuk perlindungan kawasan hutan. 

Juga, diperuntukkan kegiatan pelestarian dan edukasi bagi para kelempok pecinta alam dalam melakukan pendidikan dan penelitian.

“Untuk sementara ini akan melakukan pemantauan tiap hari, agar kegiatan ini tidak berlanjut,”terangnya, seraya menyampaikan kerusakan penebangan tidak terjadi pada tanaman khas kayu alam
Namun masuk dalam tanaman bawah perdu.

“tidak ada penebangan yang menimbulkan  kerugian terhadap negara, karena ini yang ditebang tumbuhan bawah atau tanaman perdu,”tandasnya.

Sementara itu salah satu dari personel Eiger Adventure Service Team (EAST) Indonesia Galih Donariko tim yang pertama menemukan lokasi pembalakkan menyebut dirinya bersama timnya kaget karena beberapa hari yang lalu masih lebat dengan tumbuhan tetapi kini telah berubah dengan banyaknya batang pohon kayu yang berserakan.

BACA JUGA   Gerakan Satria Bersarung Kembali Lakukan Protes Atas Kebijakan Pemkot Tasik Dalam Penanganan Covid-19

“Saya kaget sekali sewaktu tim melakukan peninjauan ulang untuk kegiatan pelaksanaan kegiatan Women Jungle Survivel Course 2022, lokasi telah berubah, padahal beberapa hari kebelakang masih lebat,”terangnya.

Ia menyebut sewaktu timnya bertemu dengan oknum pelaku pembalakkan lahan tersebut, penebangan tersebut sudah memiliki ijin dari pihak Perhutani. 

“Menurut tim survey terakhir ditanyakan kepada oknum yang menebang, penebangan baru satu hektar dari luasan yang akan dia (oknum) buka lebih dari tiga hektaran yang katanya menurut mereka telah berijin,”terangnya 

padahal kawasan tersebut bukan kawasan hutan produksi, sebab dilokasi tersebut tidak ada satupun pohon produksi yang ditanam di kawasan tersebut.

“Itu rasanya bukan hutan produksi, dan tidak layak untuk dijadikan kebun kopi, kalau mau ya harus  tumpang sari bukan tebang kawasan,”tandasnya.

Dirinya menyayangkan puluhan pohon tegakan yang ditebang adalah kayu endemi di kawasan gunung cakrabuana.

padahal pohon yang memiliki diameter kisaran 50 cm sampai satu meter yang memerlukan waktu pertumbuhan sedikitnya tujuh sampai sepuluh tahun. (Rls)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *