Home / Bisnis / Turunkan Margin Keuntungan, Cara Pengusaha Konveksi Ini Bertahan Dimasa Pandemi
IMG-20210902-WA0015

Turunkan Margin Keuntungan, Cara Pengusaha Konveksi Ini Bertahan Dimasa Pandemi

Kota Tasikmalaya, Tasikzone.con – masa pandemi Covid 19 sangat dirasakan oleh semua Sektor usaha, tidak terkecuali pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro di sektor industri konveksi.

Para Pelaku Usaha di Tasik banyak yang kehilangan Omzet bahkan nyaris Gunung Tikar, hingga dengan terpaksa melakukan PHK pada sejumlah karyawannya.

Namun masih juga ada pelaku usaha yang masih bertahan salah satunya adalah Oki Renaldi (25), warung Bandung, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. masih bisa mengolah usaha untuk bertahan di masa pandemi Covid-19 ini.

Renaldi (25) menggeluti usaha konveksi ini sejak tahun 2016. Menurutnya, di masa pandemi ini para pelaku usaha UMKM harus memutar otak untuk bisa bertahan agar roda usaha tetap berjalan.

“Kita harus memeras otak kita untuk bisa bertahan, karena hampir setiap usaha di masa pandemi ini hancur, kita tidak boleh diam dan pasrah terhadap realita yang ada, kita harus semangat dan bangkit walaupun merayap,” Kata Renaldi kepada wartawan, Kamis (02/9/21).

Lanjutnya, pandemi ini merupakan satu ujian untuk bisa memaksimalkan hasil, nyatanya dengan pandemi omzetnya bukan menurun malah sebaliknya menjadi naik, dengan menurunkan margin keuntungan tetapi meningkatkan jumlah order yang didapat dari para pelaku usaha.

“Dimasa pandemi ini saya tidak memikirkan keuntungan, yang penting para karyawan bisa bertahan memenuhi biaya hidupnya, untuk seribu rupiah pun dalam sebuah kaos saya ambil” Tuturnya

BACA JUGA   Lawan Covid-19, GRAB Indonesia Intens Lakukan Aksi Sosial, Kali Ini Bagikan Masker & Hand sanitizer

“orderan itu datang bukan dari pembeli langsung tetapi datang dari para pelaku usaha yang sudah tidak mampu menjalankan orderna karena margin keuntungannya terlalu tipis,”tambahnya.

Pengusaha konveksi muda yang memiliki merk Throwback ini menganalisa dan menyayangkan sebagian besar dari pengusaha konveksi yang ada di Tasikmalaya tidak berani mengambil keuntungan yang tipis padahal di masa sekarang ini omzet semua turun dan ini merupakan salah satu peluang untuk mempertahankan keberlangsungan usaha,

“dengan menurunkan keuntungan di masa pandemi order datang hampir dari seluruh pulau yang ada di Indonesia, bahkan tak sedikit order datang dari luar negeri salah satunya dari negeri Jiran dan Singapur” Bebernya

“Selain menurunkan keuntungan kita juga mengikuti perkembangan teknologi, dimana digital marketing menjadi satu terobosan yang jitu di masa pandemi,” Tandas Renaldi.

Kini Koneksinya memiliki 66 karyawan yang sebagian besar usia remaja Dimana 12 diantaranya menjadi marketing dengan menggunakan platform digital media sosial, dengan penghasilan rata rata per karyawan berkisar antara tiga sampai empat juta rupiah.

“Alhamdulilah walaupun di masa pandemi konveksi kami bisa bertahan dengan memproduksi sekitar 700 kaos per hari dan omzet mencapai Rp115 juta per bulan,” pungkasnya.(rian)

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *