Home / Opini / Terjangkit Penyakit Kroniskah Kita?
Terjangkit Penyakit Kroniskah Kita

Terjangkit Penyakit Kroniskah Kita?

Oleh: Rifyal Luthfi MR.

Penyakit kronis adalah penyakit yang terjadi secara menahun atau status riwayat penyakit yang telah berlangsung lama pengobatan yang dilakukan pun membutuhkan waktu yang panjang. Ada berminggu minggu berbulan bulan bahkan ada yang diderita seumur hidup.Alangkah menderitanya jika penyakit kronis ini menimpa diri kita tatkala dalam kehidupan kita sedang berada dalam suasana kegembiraan dengan dikelilingi keluarga yang dicintai, anak, suami, istri dan handaitolan yang penuh dengan kasih sayang.

Kerugian yang luar biasa ketika kita dihinggapi penyakit kronis ini. Penyakit kronis apakah yang menjadikan datangnya penderitaan pada seseorang baik di dunia maupun diakhirat? yakni penyakit dengki atau hasud.Dengki atau hasud itu adalah termasuk golongan penyakit hati yang berat, amat berbahaya dan gawat sekali. Sebagaimana kita maklumi bahwa semua penyakit itu tidak dapat disembuhkan kecuali dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan amal yang nyata.

Ilmu yang bermanfaat untuk mengobati dengki adalah hendaklah mesti diketahui bahwa dengki adalah merupakan bahaya dan pembawa bencana yang besar sekali pada diri kita baik di dunia maupun di akhirat. Hasud atau dengki ialah rasa atau sikap tidak senang terhadap kerahmatan (kenikmatan) yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk menghilangkannya atau mencelakakan orang lain tersebut.

Lebih hebat lagi jika sifat ini sudah terbentuk dalam diri, maka penderitaan bathin kitalah sendiri yang terkena bahaya dan bencana itu. Disaat itu tentu kita akan merasa bahwa musuh kitapun bergembira sebab kemalangan yang kita derita. Mereka tentunya menginginkan sedemikian itu, sebab kitapun ingin pula bahwa yang semacan itu akan menimpa pada diri musuh kita juga. Demikianlah yang kita rasakan.
Bukankah lebih menyedihkan lagi, kita mengharapkan jatuhnya kecelakaan pada musuh, tapi tiba-tiba sebaliknyalah yang terjadi, yaitu bahwa diri kita sendiri yang mendapatkan kecelakaan itu sebagaimana sabda Rasulullah saw.: “jauhkanlah dirimu dari hasud karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

BACA JUGA   Status Tersangka Walikota Harus Disikapi Secara Objektif Dan Normatif

Kesusahan sudah nyata, sedang kanikmatan musuh itu tetap meliputi tubuhnya dan tidak lenyap dari sisinya. Oleh sebab itu, jika kita telah memahami hal tersebut, tentulah bahwa berhati dengki itu adalah merupakan musuh dari dirimu sendiri dan merupakan sahabat baik dari musuhmu, sebab engkau mencelakakan diri sendiri dan menguntungkan musuh. Seseorang yang beriman kepada qada` dan qadar tentu tidak akan bersikap dengki terhadap orang lain yang mempunyai kelebihan karena ia menyadari bahwa hal itu merupakan kehendak dan kekuasaan Allah swt. Sebagaimana firman Allah swt: “Adakah (patut) mereka iri hati kepada manusia (Muhammad) atau karunia yang telah dibeikan Allah kepada mereka (Qs. An-Nisa: 54)

Sabda Rasulullah saw.: “Janganlah karena saling mendengki, saling memutuskan hubungan, saling membenci, dan saling membelakangi. Tetapi jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara, sebagaimana yang telah diperintahkan Allah kepadamu.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun cara menghilangkannya tentu belum cukup hanya dengan ilmu pengetahuan tentang hal tersebut saja, tetapi wajib pula disertai dengan amal perbuatan yang bermanfaat, yakni di antaranya adalah dengan memaksa diri untuk melakukan hal-hal yang merupakan lawannya dan mengerjakan sebab-sebab yang menyebabkan kedengkian tadi. Hasud itu harus diobati dengan jalan bertawadhu kepada orang yang dihasudi, menyatakan pujian dan kegembiraan serta menunjukan kesukacitaan kepadanya atas kenikmatan yang diperolehnya.

Hasbunallah wani`mal wakil

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *