Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – pemuda demokrat Kota Tasikmalaya mendatangi Anggota DPRD Kota Tasikmalaya untuk melakukan dengan audensi terkait banyaknya kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2017 di sejumlah sekolah negeri favorit yang berada di Kota Tasik, Rabu (9/8/2017) pemuda demokrat diterima di Aula Bamus.
Menurut Ketua Pemuda Demokrat Andi Abuy permainan oknum sekolah dalam PPDB sudah kelewat batas. Hal ini jelas merugikan banyak pihak. Sebab, anak yang sebenarnya secara kompetensi tidak layak masuk gara-gara uang jadi bisa masuk. Sedangkan, yang punya prestasi jadi gagal.
“Dalam Pancasila dan Undang-undang kan sudah jelas bahwa semua warga negara wajib mendapat pendidikan. Kalau mereka tidak punya biaya pemerintah yang membantu. Nah, anehnya di Kota Tasikmalaya kok masih menerima pungutan,”ungkapnya kepada wartawan.
Ia menuturkan pungutan tersebut terjadi disemua jenjang pendidikan. Baik dari SD ke SMP maupun SMP ke SMA. Ada yang persiswa atau perorangtua.
“Adalagi yang lebih parah yaitu surat sakti alias titipan. Datangnya ada yang dari eksekutif, legislatif, yudikatif maupun masyarakat itu sendiri. Bahkan ada yang memberi uang sampai Rp 20 juta,”paparnya.
Abuy menyatakan informasi ini murni laporan masyarakat kepadanya. Sejumlah bukti dan saksi pun siap dihadirkan. Oleh sebab itu, ia tidak segan melaporkan kepada pihak yang berwenang.
“Kalau kebanyakan sih kepala sekolah langsung yang meminta. Tapi, yang lebih mengkhawatirkan semua lembaga baik eksekutif, legislatif, yudikatif maupun oknum masyarakat sendiri pun sudah bermain. Ada permainan uang dalam proses ini,” berangnya.
Sementara itu audensi tidak dilanjut dikarenakan Kepala Dinas Pendidikan tidak menghadiri acara audensi tersebut. (Rian)
