Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Masa Forum Mujahid Tasikmalaya (FMT) mendatangi Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (24/11/2021).
Ada tiga persoalan yang menjadi tuntutan yang di bahas bersama DPRD dan pihak terkait dari tiga puluh (30) ormas gabungan tersebut.
Ketua FMT, Ir. Nanang Nurjamil., MM, mengatakan, ada dua isu yang menjadi pokok pembahasan, yang pertama bersekala lokal dan yang kedua bersekala Nasional.
“Untuk isu lokal tasik terkait masalah vaksin dan bansos, sedangkan untuk isu nasionalnya terkait isu tagar pembubaran MUI”katanya kepada awak media.
Pihaknya, menanyakan kepada pihak dinas, berkaitan dengan 58 ribu data lansia yang dilakukan vaksinasi.
Sebab, menurutnya, ada beberapa kekeliruan yang terjadi di lapangan terkait vaksinasi yang diberikan pemerintah kepada masyarakat.
“Hari ini kita menunggu jawaban, apakah dinas mempunyai data 58 ribu lansia tentang riwayat penyakit bawaannya, kalau data itu tidak punya pertanggungjawaban sebagai dampak dari vaksin seperti apa”ujarnya.
“Selanjutnya, vaksin ini uji klinisnya kan belum selesai, tapi oleh pemerintah sudah disebar sedemikian untuk mencapai target. Dan terakhir, ada sisi penerapan vaksin yang tidak manusiawi, orang yang belum di vaksin tidak bisa mendapatkan bansos dan pelayanan”sambungnya menjelaskan.
Selain itu, kata dia, setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan yang di jamin oleh undang-undang.
“Itu bukan kewajiban, mana yang lebih tinggi Perpres atau undang-undang, artinya kan hukumnya sudah seperti itu. Padahal kesehatan itu hak prerogatif individu masing-masing warga”ucapnya menegaskan.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, belakangan ini sedang ramai di berbagai media sosial dengan tagar pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Saya yang mewakili forum mujahid dan tiga puluh ormas yang hadir hari ini sepakat dengan umat muslim kota dan kabupaten tasikmalaya untuk menolak. Jangan sampai MUI sebagai lembaga fatwa satu-satunya dibubarkan”ucapnya.
“Kami sudah berkomitmen, kalau sampai dibubarkan, kita akan melakukan perlawanan, perlawanannya seperti apa kita lihat perkembangannya nanti”tambahnya.
Seperti diketahui, ketika agama dan ulama terusik maka seluruh masyarakat tasik dengan sigap siap berjihad.
Seperti yang pernah terjadi di era tahun 90an, histori sejarah kelam, kota santri ini pernah membara pada 26 Desember 1996 yang lalu. (Malby)