Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Kembali, DPP Solidaritas Warga Pribumi (SWAP) Tasikmalaya melakukan Aksi damai di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tasikmalaya.
SWAP menilai BPN kota Tasikmalaya tidak bersikap tegas dalam permasalahan batas tanah di Cipari kecamatan Mangkubumi dengan SHM No 359 luas tanah 998 m², diduga masih bersengketa.
Seperti yang disampaikan Ketua SWAP, Adang Isu kepada wartawan disela sela aksi damai didepan Kantor BPN Kota Tasikmalaya, Kamis (16/03/2023)
“SWAP selaku kuasa hukum dari ahli waris almarhum Bapak Atang dengan pihak BPN kota Tasikmalaya pertanggal 12 Januari lalu, Pihak BPN sudah berjanji akan menyelesaikan masalah sengketa tanah yang berada di Cipari Mangkubumi” Kata Adamg
Langkah ini sebagai upaya untuk melihat bukti yang diajukan pengaju dan verifikasi tanah yang hilang atas nama SHM 352 itu ternyata jaminannya diganti oleh AJB yang lain.
“Barusan ibu Kasi mengakui pengajuan itu bukan no 352, tapi AJB yang lain dan itu lokasi tanahnya ada dibelakang” ucap Adang Isu.
SWAP menduga, ada oknum Pegawai BPN sudah menguntungkan pihak ketiga, oleh karena itu dirinya menduga ada penyalahgunaan jabatan yang terjadi di pihak BPN itu sendiri.
Oleh karena itu, SWAP tidak akan berhenti disini sampai aturan hukum ditegakkan, aksi ini akan terus berlanjut
“Selanjutnya kami akan bikin laporan untuk memproses masalah ini, karena disini diduga ada aktor intelektual oknum BPN yang bermain disini,”tegasnya.
Aksi ini dilakukan, agar diketahui oleh Menteri Agraria atau Menteri yang bersangkutan dengan hal ini bahwa di BPN kota Tasikmalaya ada sesuatu yang kurang ajar.
Ditempat Yang sama Rina Kepala Seksi Pengendalian dan penanganan Sengketa BPN Kota Tasikmalaya menyampaikan
Pihaknya sudah beberapa kali bermediasi, dan sudah menyampaikan sesuai data yang ada.
Dan Hasil pemetaan atau Plotting bidang tanah dengan data yang ada sudah kami sampaikan, Sudah jelas, hasilnya yang kami sajikan sudah sesuai dengan data yang ada
“Apapun yang terjadi saat kami melakukan Ploting yang tumpang tindih itu, Kami sudah meminta kepada para pihak untuk adanya itikad baik, legowo dan sampaikan masing masing mempunyai kewenangan untuk menata batasnya kembali sesuai dengan yang dipegang sertifikatnya”kata Rina
Dan setelah itu Nanti BPN akan kembali melakukan pengukuran ulang dengan batas batas yang ditata, karena Tanah tersebut Itu dulunyakan tanah gunung dan sekarang tanah Datar, pasti akan ada perubahan perubahan batas.
“Makanya sekarang kalau semua para pihak membantu menata kembali batas batasnya, ini akan cepat selesai, Karena dalam aturan pemasangan tanda batas itu kewajiban pemilik Tanah” Ucapnya
“Kalau harus mengkur ulang, pasang dulu batasnya sehingaga tidak terjadi Kesalahan yang mungkin sekarang di dalam Ploting kami ada yang tumpang tindih”bebernya
Disinggung adanya dugaan Oknum pegawai yang menjadi aktor Intelektual atau yang bermain dalam Permasalahan tersebut
“Kami Sudah bekerja sesuai Dengan ketentuan yang berlaku, kita tidak Mungkin bekerja diluar prosedur yang sudah ditentukan” Pungkasnya (rian)
