Home / Politik & Hukum / Sidak Pasar Singaparna, Polisi Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Nataru
IMG-20241224-WA0029

Sidak Pasar Singaparna, Polisi Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Nataru

Kabupaten Tasikmalaya, tasikzone.com – Petugas Gabungan Kepolisian, Dinas Koprasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Tasikmalaya, Polisi Pamong praja serta Kamar Dagang Indonesia menggelar Insfeksi mendadak di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini dilakukan menjelang
Natal dan Tahun Baru 2025, Selasa pagi (24/12/34).

Pada kesempatan itu tim gabungan pastikan pasokan pangan mencukupi dengan mendatangi Belasan lapak pedagang kebutuhan mulai sayuran, daging ayam, daging sapi, telur hingga beras dan minyak di datangi.

Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah
Menyampaikan sidak sebagai upaya pengawasan pasokan dan kondisi harga kebutuhan di Pasar. Pihaknya tidak mentolelir jika ditemukan perbuatan melawan hukum yang menyebabkan pasokan kebutuhan langka.

“Kami turun kelapangan untuk pengawasan barang barang kebutuhan masyarakat jangan sampai terjadi penyelewengan. Yah kondisi stabil mayoritas yah. Alhamdulillah,” kata AKBP Haris Dinzah.

Lanjutnya, meski secara umum masih stabil, namun sejumlah kebutuhan naik drastis. Harga berbagai jenis cabai naik 100 persen dibanding empat hari lalu.

“Pantau kami mayoritas memang kebutuhan stabil tapi ada yang naik percabean naik 100 persenan,” kata Kabid pengembangan, pengendalian dan perdagangan Diskoperindag Kabu

BACA JUGA   Sidang Perdana Kasus Perdagangan Orang, JPU Sampaikan Dakwaan Berlapis

Harga cabai merah dari Rp 40 ribu menjadi Rp 90 ribu perkilogram. Cabai domba dari Rp 35 ribu menjadi Rp 70 ribu perkilogram. Cabai rawit dari Rp 25 ribu menjadi Rp 50 ribu perkilogram.

“Cabai memang naik karena faktor cuaca, jadi pasokan ke Pasar Singaparna berkurang. Tetapi masih ada barangnya dan tidak langka juga,” ujar Salsah.

Selain cabai, kenaikan juga terjadi pada daging ayam. Asalnya Rp 34 ribu menjadi Rp 35 ribu perkilogram. Daging sapi tembus Rp 140 ribu perkilogram. Telur ayam juga naik dari Rp 29 ribu menjadi Rp 32 ribu perkilogram.

“Yah daging walau agak naik, tapi masih stabil lah,” ucap Salsah.

Pedagang akui kenaikan harga kebutuhan karena faktor cuaca. Pasokan dari petani dan peternak berkurang.

“Yah cabai kan naik karena memang kurang pasokannya. Faktor cuaca sih. Saya aja biasa dapat sekintal sehari cabe merah. Sekarang paling 50 kilograman,” ujar Pedagang Sayuran, Lutfi.

Tambah Kutfi, diprediksi harga makin naik semakin mendekati tahun baru.

“Masih akan gerak kayaknya harga ini, zampai awal tahun nanti,” katanya.

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *