Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim. SH.,M.Si mengapresiasi Pemerintah Kota Tasikmalaya mendapatkan Sertifikat Adipura.
Meski ada yang mengatakan Pemerintah Mendapatkan Sertifikat Adipura namun tidak sesuai dengan Kondisi yang ada.
Akan tetapi, Menurut Aslim itu diluar Penilainnya, dan tetap harus dihargai, mudah mudahan dengan mendapatkan sertifikat itu Kota Tasikmalaya menjadi kembali Resik.
“Saya rasa dibandingkan dari awal ada 53 TPS Liar sekarang hampir tidak ada, adapun tumpukan sampah Itu hanya spontan yang telat diambil, masalahnya ada di armada dan lainya,” kata Aslim
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr. Cheka Virgowansyah, SSTP., M.E. menerima secara langsung Penghargaan Sertifikat Adipura bagi Kota Tasikmalaya atas Kinerja dalam Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau Wilayah Kota Tahun 2023.
Pandangan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya ini berbeda dengan PC PMII Kota Tasikmalaya, yang disampaikan Heru Muhtar Wakil ketua 2 PC PMII Kota Tasikmalaya yang menyoroti beragam penghargaan yang diterima oleh pemerintah Kota Tasikmalaya yang dirasa aneh, salah satunya Sertifikat Adipura.
Aktifis Mahasiswa ini menilai tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang ada dalam pengelolaan sampah.
Menurutnya, pengelolaan sampah masih menjadi masalah yang serius di kota Tasikmalaya di tambah lagi pengelolaan lahan terbuka hijau tidak terkendali tahun ke tahun semakin menyusut di kota tasikmalaya.
“Maka kami rasa tidak pantas kota Tasikmalaya meraih penghargaan sertifikat Adipura atas keberhasilan pengelolaan sampah dan pengelolaan lahan terbuka hijau,” kata Heru
Lanjutnya, Penghargaan yang didapat pemerintah kota Tasikmalaya, dianggap hanya bentuk ceremonial belaka, dan tidak simultan dengan fakta yang ada.
“Beberapa penghargaan yang di raih oleh pemerintah kota Tasikmalaya di bawah kepemimpinan Dr. Cheka Virgoawansyah justru bertolak belakang dengan fakta,” ucapnya.
“menurut kami semua bentuk perhargaan yang di raih oleh Pemkot itu hanya penghargaan manifulatif yang tidak jelas indikator penilaian keberhasilannya,” tegasnya.
Pun, menduga Dr cheka Virgoawansyah memanfaatkan relasi kekuasaan untuk mendapatkan segala bentuk penghargaan karena mengingat beliau merupakan orang dari Kemendagri.
“Yang pada akhirnya beberapa penghargaan yang di raih bukan dari penilaian yang objektif, dengan banyaknya raihan penghargaan justru menutupi semua kesalahan yang di lakukan oleh pemerintah kota Tasikmalaya,” tegasnya.
Padahal kondisi kota tasikmalaya masih banyak masalah yang yang belum selesai, tapi anehnya bukan di buktikan oleh kinerja yang diberikan tapi malah mengumpulkan penghargaan. (Rian)