Kota Tasikmalaya, Tasikzone.com – Siswa/i SMK Miftahul Huda Alhusna, mengikuti Pembekalan sebelum terjun ke dunia lapangan kerja nyata, Mulai dari pembekalan materi tentang dunia kerja dengan di datangkan nya langsung Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya sampai dengan pembekalan secara spiritual yang di berikan oleh Ketua Yayasan.
“Untuk tahun angkatan ini ada 23 siswa, 10 siswa jurusan teknik bisnis sepedah motor dan sisanya jurusan farmasi”Kata Hendra Herdiansyah, S.Kom, selaku ketua pelaksana disela acara. Sabtu (06/11/2021) di kampus SMK Miftahul Huda Alhusna Jl. Sukarindik Gunung Tujuh Indihiang Kota Tasikmalaya.
tujuan di adakan pembekalan sebelum Siswa/i di terjunkan ke lapangan kerja nyata, sebagai gambaran kecil untuk mereka. selama di sekolah mereka hanya di bekali materi. Walaupun ada praktek tapi berbeda dengan yang di dunia kerja nyata.
“Mereka orang baru yang akan masuk di dunia kerja, meskipun dalam masih dalam praktek. Tapi tetap kan mereka terjun dan berkecimpung di dunia kerja nyata”tuturnya
Ditempat yang sama Kepala Sekolah SMK Miftahul Huda Al Husna Agus Lukmanul Hakim menyampaikan Mudah mudahan pengalaman mereka selama di dunia Kerja memiliki pengalaman yang berkesan dan menjadikan mereka pribadi yang lebih baik dengan meningkatkan Kompetensi keahliannya sesuai jurusannya masing masing.
“Para Siswa bisa berbaur Dan memahami budaya dunia kerja dan dijadikan pengalaman berharga bagi mereka ketika menghadapi dunia kerja yang sebenarnya” Tutur Agus
Lanjutnya, Keunggulan siswa disini karena kita berbasis pesantren ada kolaborasi pendidikan umum dengan pendidikan pesantren.
“Ahlak, etitut dan Softskill mudah. Mudahan jadi nilai plus ketika perusahan butuh bukan hanya cerdas di ilmu pengetahuan namun cerdas di ahlakul kharimah” Tandasnya
Sementara itu, Ketua Yayasan Miftahul Huda Alhusna, KH. Habib Muslim, S.Ag, berpesan agar bisa membawa kebiasaan yang di dapat selama di pesantren dan itu jangan sampai di hilangkan.
“Pertama saya ingin, siswa/i membawa kebiasaan di pesantren ke tempat PKL nya masing-masing, seperti Shalat berjama’ah, biasa bertutur kata yang baik dan harus bisa mengajak orang lain”ungkapnya.
Selain itu, kata dia, karena di pesantren itu terjadwal selama 24 jam dari mulai agenda mahdoh dan ghoer mahdoh. Makanya, sambung dia, kejuruan ini pun termasuk agenda ghoer mahdoh.
“Masuk lebih tepat dan keluarnya jangan lebih cepat, untuk lebih bisa menginfentalisir pengetahuan, pengalaman hasil praktek dari tempat industrinya masing-masing”pungkasnya. (Rian)