Home / Opini / SANG PENGONTRAK BUKAN SANG PEMILIK
Picsart_25-04-11_12-54-59-163

SANG PENGONTRAK BUKAN SANG PEMILIK

Oleh : Rifyal Luthfi MR

Tasikzone.com – Hidup adalah sebuah perjalanan, sebuah pengembaraan. Kita, pada hakikatnya, bukan seorang pemukim, yang menetap dan bercita-cita tidak ingin berhijrah serta melanglang kemana-mana. Kita selayaknya menjadi sang pengelana, seorang pejalan yang terus menerus berstatus musafir. Maka saya katakan bahwa di bumi ini “ kita adalah sang pengontrak bukan Sang Pemilik”

Bukankah Nabi Muhammad saw. suatu kali pernah mengabarkan perkara ini? Sabdanya.

كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
“Hiduplah engkau di dunia seperti orang asing atau seperti seorang musafir. (HR. Buchori)”

Para ulama menafsirkannya seperti ini :
Janganlah engkau condong kepada dunia,
janganlah engkau menjadikannya sebagai tempat tinggal abadi;
Janganlah terbetik dalam hatimu untuk tinggal lama padanya;
dan janganlah engkau terikat dengannya kecuali sebagaimana terikatnya orang asing di negeri perantauannya, sebab orang asing sejatinya tidak akan terikat di negeri kelananya kecuali sedikit sekali dari sesuatu yang dia butuhkan.”

Sebagai mukmin, bila merujuk wasiat Nabi tersebut, setiap kita adalah seorang musafir, seorang yang melakukan perjalanan demi menunaikan tugas suci, Allah Azza wa jalla. Karena itu siapakah di antara kita yang berhasil menjadi hamba yang paling bagus mengemban amanah-Nya?
Tentu jawabannya adalah orang yang berikhtiar semaksimal mungkin untuk memperbaiki diri dari hari keharinya, senantiasa beramal sholeh dan tentunya bersyukur atas karunia yang Allah berikan dan bersabar atas musibah yang menimpanya.

BACA JUGA   Gembok Penutup Surga (GPS)

Tidak hanya diam dengan taqdir yang Allah tentukan namun bertawakal, berikhtiar dan beriman yang maksimal. Sebagaimana Firman Allah :

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

Artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri (Ar-Ra’du :11)

Pesan rasulullah inilah yang kian meyakinkan saya bahwa di setiap tempat, setiap safar (perjalanan), kemanapun kita pergi, kendaraan apapun yang kita gunakan adalah ruang ujian buat kita. Di setiap rangkaiannya, kita kerap kali menjumpai beragam suasana hati yang tak menentu; pikiran-pikiran yang kadang lurus, kadang juga berkelok-kelok.

Pada rupa-rupa pengalaman itulah, kita menyerap makna dan sejumlah hikmah. Kita menyimpan segenap suka dan duka sebagai bekal kenangan ketika pulang ke rumah-Nya, sebagai modal cerita ketika tiba di rumah-Nya, sebagai pertanggungjawaban yang akan dituntut Sang Pemilik Rumah, Allah Azza wa jalla.

Maka Sang Rahman pun berfirman,:
اِنَّ اِلَيْنَآ اِيَابَهُمْ ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ ࣖ
Kepada Kami-lah mereka kembali, kewajiban Kami-lah untuk memeriksa mereka semua (hisab),” (QS. Al-Ghaasyiyah: 25-26).

Hasbunallah Wani`mal wakil
#Indahnyadibalikskenariotuhan (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *