Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – status Kota Tasikmalaya masih berada di rangking kemiskinan tertinggi di Jawa Barat dan Permasalahan sampah Jadi PR berat bagi Pemerintah baik Eksekutif maupun Legislatif untuk segera di selesaikan.
Seperti dikatakan ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim, SH kepada wartawan
Usai Rapat Paripurna ke-8 pada persetujuan Raperda Kota Tasikmalaya tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2023, di Gedung Paripurna Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin Malam (28/11/2022).
“Kota Tasikmalaya sekarang termasuk Pusat pengembangan ekonomi di Wilayah Priangan Timur, termasuk di Jabar. Namun, tingkat kemiskinan dan masalah sampah menjadi momok” Kata Aslim
Lanjutnya, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) sedang melakukan sensus pemutakhiran data, Mudah-mudahan dari hasil sensus bisa kita lihat ada perubahan.
“Jadi dengan kondisi Tasik di Priangan Timur cukup luar biasa. Tapi kok di rangking kesmiskinan ini belum ada perubahan.”tuturnya
Disinggung awak media, sudah sejauh mana dorongan DPRD untuk masalah kemiskinan dan sampah di Kota Tasikmalaya.
“Kita sendiri sudah dari dulu untuk mendorong, sudah beberapa rekomendasi yang kita telah usulkan masalah kemiskinan. Setiap Paripurna APBD, LKPJ kita telah sampaikan. Jadi saya melihat, datanya sebenarnya dari mana, soalnya yang kita lihat berbeda beda.”Jelas dia.
Selain masalah kemiskinan, Aslim menyampaikan masalah terkait sampah di Kota Tasikmalaya.
“Ya, ini suatu keniscayaan untuk menambah Armada, tapi seperti apa juga Pemkot dalam melakukan sosialisasi yang pasif untuk mengkampanyeukan masalah kebersihan atau masalah sampah.”Papar Ketua Dprd Kota Tasikmalaya.
Sampai hari ini, kata Aslim, sampah itu dibersihkan setiap hari, kemudian besoknya sudah menumpuk lagi.
“Itu kan jadi kultur gaya hidup masyarakat kita, saya rasa sehebat apapun alatnya dan armadanya. Tapi gaya hidup masyarakat belum sadar atas permasalahan sampah.”Ungkapnya.
Aslim menyebutkan tentunya tidak mudah untuk menyadarkan masyarakat. Namun, kita yakin kalau ada kerja sama antara DPRD dan Pemerintah.
“Kita dorong dengan Ormas, tokoh masyarakat dan lain-lain. Semoga ada keseriusan dan kekompakan untuk menyadarkan masyarakat, insya alloh bisa. Tapi kalau tidak saya masih pesimis juga.”Pungkasnya.