Tasikzone.com-jaringan perantau asli tasik (JAPATI) menggelar tabligh akbar dalam rangka menyambut bulan ramadhan 1439 hijriah dengan tema “menjaga ukhuah tanpa cacian dan berbohong” acara ini dihadiri para kepala desa kecamatan salopa, ketua MUI salopa, Kapolsek Salopa, Alim Ulama, Para Kiyai, Tokoh2 masyarakat, Tokoh2 pemuda, Kepala Rombongan Jamaah Khuruz Salopa dan Ratusan Masyarakat. Tasikmalaya salopa (08/5/2018)
Ketua Japati Junen Hudaya Menjelaskan Bahwa Tabligh akbar ini dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan 1439 hijriah, agar masyarakat dalam beribadah puasa tidah tergoyah oleh ujaran kebencian dan berita-berita bohong yang menyebabkan perpecahan, apalagi di momentum politik tahun ini.
“kita harus satukan persepsi, satukan niat dan tekad kita, bahwa pada acara tabligh akbar ini kita mengambil tema menjaga ukhuwah tanpa cacian dan tanpa bohong” ungkap Junen dalam sambutannya
Menurutnya, kita harus bersyukur kepada tuhan, bahwa tuhan telah mempercaiai manusia, mempunyai rasa kasih sayang, rasa saling mencintai, rasa saling menghormati, untuk persaudaraan.
Selain itu KH Yayan Bunyamin Selaku mubaligh menekankan ketika hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, jadilah baik tanpa menjelekan orang lain, jadilah tinggi tanpa merendahkan orang lain.
“Agama kita mengajarkan, Pastabihul khairat, berlomba-lomba saja didalam kebaikan, ketika kita punya saingan tak usah kita bongkar aibnya di hadapan masyarakat, tak perlu kita permalukan dimuka umum, cukup tunjukan kebaikan kita melebihi kebaikan saingan kita, inilah akhlak yang kita terima dan kita warisi dari guru-guru kita, alim ulama, para kiyai kita” ungkapnya ketika ceramah
Yayan menambahkan jangan salahkan siapa-siapa kalau masyarakat saat ini suka mempermalukan sodaranya, senang membongkar aib sodaranya di muka umum, karena tidak sedikit mubaligh yg mencontohkan seperti itu.
“saya pikir kalau satu akhlak satu ini di amalkan oleh segenap lapisan bangsa, saya yakin masalah yang kita hadapi tidak akan serumit seperti sekarang, apalagi ujaran kebencian, cacimaki fitnah, sekarang bukan hanya terjadi di warung kopi, tidak hanya dilakukan di pos ronda. Ujaran kebencian, cacimaki, fitnah sudah berada di tengah-tengah pengajian, banyak yang judulnya tabligh akbar tapi isinya gosip akbar, karena dicontohkan oleh mubalighnya” tegas yayan
Ustad Nanang selaku kepala rombongan jamaah khuruj merasa bersyukur dengan adanya pengajian yang bisa mempersatukan umat.
“kita bersyukur dengan adanya pengajian ini, karena dengan menjaga ukhuwah umat islam bisa semakin bersatu dan mempererat persaudaraan, kita yakin kalau kita rutin mengadakan pengajian umat islam akan bersatu tanpa saling menjelekan. Ungkap nanang