Tasikmalaya, TZ – Sejarah telah mencatat peran serta para santri sangat vital dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, bahkan para santri rela mewakafkan dirinya untuk mempertahankan dan mewujudkan kemerdekaan tersebut.
Resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 oktober tahun 1945 dalam upaya pencegahan kembalinya tentara kolonial belanda yang pada waktu itu mengatasnamakan NICA.
Seruan Jihad yang dikobarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari itu membakar semangat para santri Arek-arek Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan BrigadirJenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.
Sepanjang ruas Jl. HZ. Mustofa di padati ribuan santri dari ratusan pondok pesantren se-Kota Tasikmalaya beserta OPD tumpah ruah memadati ruas jalan tersebut dalam acara kirab pawai ta’aruf yang termasuk dari rangkaian dari peringatan hari santri Nasional ke-2 tingkat Kota Tasikmalaya, Kamis (20/10/2016).
Seluruh kalangan bersatu mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai ibu-ibu dan bapak-bapak bersukaria menyambut hari yang di peringati pada tanggal 22 Oktober dan telah ditetapkan oleh presiden RI Ir. H. Joko Widodo tahun lalu.
Salah satu jalan yang menjadi pusat kota ini yang dalam kesehariannya penuh dengan warna-warni sebagai panorama Kota Tasikmalaya, kini seakan telah di sulap dan menjadi lautan putih dalam seketika dan kini sudah saatnya kota tasik kembali ke julukan kota santri yang sesungguhnya. (Doel)