Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Sebagian pemilik lahan yang berada di Gunung Saronge menyampaikan kalau tanah yang akan direklamasi sudah menempuh perizinan kepada masyarakat sekitar radius sampai ke muspika setempat.
Namun sangat disayangkan ada yang warga menolak reklamasi galian tersebut dan warga yang menolak pun jauh dari radius gunung tersebut.
Seperti dikatakan Undang Jalaludin perwakilan keluarga pemilik lahan tersebut, kepada wartawan di kediamannya, Sabtu (13/03/2021)
“Saya mau mereklamasi tanah dari orang tua saya seluas 250 bata dengan akses jl ke Kampung Cimanggu, adapun yang protes itu beberapa warga kampung Gunung Nangka yang jauh dari radius dan tidak dilalui oleh aktifitas galian” Kata Undang.
Lanjutnya, Gunung Saronge ini memiliki luas kurang lebih sekitar 6 Sampai Dengan 7 Hektar dengan berbeda kepemilikan dan miliknya yang akan direklamasi hanya 250 Bata.
“Ini tanah kami dan direklamasi oleh kami, proses perizinan sudah dilaksanakan dengan warga kampung Tarik Kolot dan Cimanggu sudah ditempuh sampai ke Muspika, tanah milik kami hanya akan diratakan karena dengan kembali ditanami pohon mahoni dan arba, untuk yang keberatan dari kampung Gunung Nangka, saya tanya masalahnya apa ini tanah saya yang akan direklamasi”tuturnya
Sementara itu Ketua RW 09 yang berdekatan dengan Gunung Saronge menyampaikan kalau wilayahnya sangat diuntungkan dengan adanya reklamasi tersebut dikarenakan akan membuka akses jalan kepada wilayahnya.
“Kami warga sangat diuntungkan dengan adanya akses jalan, karena kendala disni akses jalan yang sulit kalau ada pembangunan disni sulitnua pengangkutan material. Alhmdulilah kalau kedepan akan diuntungkan sekali dengan adanya Reklamasi Bukit ini yang tadinya jalan kecil akan bisa masuk mobil”Kata Tatan Ketua RW 09
Dirinya pun menegaskan kalau tidak ada satupun warganya yang ikut menolak adanya reklamasi galian tersebut.
“Kemarin tidak ada warga yang dekat dengan Gunung Saronge yang ikut demo malahan saya tidak tahu akan ada demo”pungkas tatan.
Sebelumnya diberitakan Korps Gunung Nangka Ngahiji lakukan Aksi longmarch menuju lokasi adanya alat berat dalam rangka menolak aktifitas alih fungsi lahan yang diduga akan menjadi jalan masuknya alat berat.(rian)