Home / Politik & Hukum / Pilkada Kota Tasikmalaya, POSNU Ingatkan Netralitas ASN
IMG_20240927_083921

Pilkada Kota Tasikmalaya, POSNU Ingatkan Netralitas ASN

Tasikzone.com – Mementum pilkada hari hari ini menjadi perbincangan di semua kalangan masyarakat kota Tasikmalaya. Pilkada merupakan suatu proses dimana rakyat menggunakan hak pilihnya untuk memilih dan menentukan siapa yang terpilih duduk di kekuasaan pemerintah ekskutif.

Pilkada juga merupakan momentum penting bagi kita untuk mengambil peran karena berkaitan dengan nasib kita sebagai masyarakat untuk 5 tahun kedepan. Pemilu ada karena tidak terlepas dari konsekuensi penerapan prinsip negara hukum yang di pilih oleh bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia telah memilih rechthtaat negara hukum sebagai konfigurasi politik bangsa ini, konsekuensi dari negara hukum itu adalah prisipnya perlindungan atas jamaninan hak asasi manusia. Salah satu prinsip perlindungan terhadap hak asasi manusia adalah proses politik yang harus mengakomodir hak hak warganya.

Hal tersebut disampaikan Heru Muhtar
Ketua Bidang Politik dan Hak asasi Manusia DPC Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Kota Tasikmalaya, kepada tasikzone.com, jumat (27/09/2024) melalui pesan whatsapp.

“Tentu dinamika pilkada yang bergulat hari ini menarik untuk kita soroti sikapi dan awasi dengan serius. maka pemilu itu harus diselenggarakan sebagaimana hukum yang sudah di tetapkan, harus menciptakan kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan,” kata Heru

Lanjutnya, Begitu pula dengan pemilu itu ada untuk harus memberikan kepastian politik kita, juga sekaligus memberikan manfaat yang seluas luasnya bagi seluruh warga kota tasikmalaya.

BACA JUGA   Maung Galunggung Amankan Remaja Pesta Miras di Jalan Lingkar Utara

Tanpa terkecuali, seperti kalangan generasi muda juga harus dilirik oleh semua calon yang Wali Kota atau Wakil Wali Kota Tasikmalaya dengan menciptakan ruang ruang diskusi dalam upaya menumbuhkan kesadaran dalam memahami politik secara utuh.

“Karena perhelatan pilkada Ada kebiasaan pejabat kita yang harus sepatutnya di ingatkan, jangan sampai masyarakat menilai pejabat sama dengan politisi. Lupa akan pentingnya netralitas dan pendidikan politik kepada masyarakat,”ucapnya

Sebab, indikasi tidak netral dan dugaan kecurangan yang tujuannya untuk memenangkan salah satu kandidat tertentu itu perilaku yang melawan hukum dan jelas harus di pertanggung jawabkan. Maka apabila hal tersebut di normalisasikan akan berdampak terhadap menghilangkan kepercayaan publik.

Untuk itu generasi muda untuk memastikan sejauh mana keberhasilan perjalanan demokrasi yang kita laksanakan. Ada lebih dari 300 ribu Generasi milenial dan Generasi Z yang sepatunya di berikan pendidikan politik oleh para pemimpin kita di Kota Tasik.

“Jangan sampai generasi kedepan hanya di pertontonkan dengan drama dan panggung politik yang menghalalkan segala cara demi hasrat kekuasaan dengan mencederai prinsip electoral integrity akan menghasilkan banyak electoral malpraktis,” tandasnya. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *