Tasikzone.com – Di balik hiruk pikuk perekonomian di Tasikmalaya, tersembunyi kisah perjuangan ratusan individu asal Tasikmalaya yang memilih merantau demi menopang perekonomian keluarga.
Mereka adalah para ‘pahlawan devisa lokal’, julukan yang layak disematkan atas kontribusi signifikan mereka terhadap kesejahteraan keluarga dan geliat ekonomi di daerah asal.
Rabu malam (09/04/2025) Ratusan Kepala keluarga yang hendak berangkat menuju Pontianak Kalimantan Barat diberikan suport langsung oleh Calon Bupati Tasikmalaya Dr H Iwan Saputra.
Pasangan nomor urut satu (1) ini memberikan doa kepada para penopang ekonomi keluarga yang hendak berjuang untuk peningkatan perekonomian keluarga.
Fenomena perantauan bukanlah hal baru di Tasikmalaya. Keterbatasan lapangan pekerjaan dan harapan akan penghasilan yang lebih baik mendorong banyak kepala keluarga, mayoritas adalah suami, untuk mencari nafkah di luar kampung halaman.
“Dampak Mikro, mereka berangkat untuk Menopang Ekonomi Keluarga dari Jauh
Bagi keluarga yang ditinggalkan, kiriman uang dari para perantau menjadi urat nadi perekonomian keluarga,” kata Iwan kepada wartawan usai bertemu dengan ratusan warga yang hendak berangkat dari Planet Travel
Uang hasil jerih payah para perantau tidak hanya digunakan untuk konsumsi, tetapi juga seringkali diinvestasikan dalam bentuk renovasi rumah, pembelian lahan pertanian, atau modal usaha kecil-kecilan di kampung halaman.
“Hal ini secara langsung meningkatkan kualitas hidup keluarga dan menciptakan perputaran ekonomi di tingkat mikro,” tuturnya.
Adapun, Dampak Makro juga Mendorong Pembangunan Daerah Kontribusi para perantau tidak hanya berhenti pada level keluarga.
Secara agregat, aliran dana yang masuk ke Tasikmalaya dari para pekerja di luar daerah memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian regional.
“Remitan atau kiriman uang dari para perantau ini menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi daerah,” jelasnya.
Lanjutnya, ini meningkatkan daya beli masyarakat, mendorong pertumbuhan sektor-sektor informal seperti perdagangan dan jasa, serta berpotensi meningkatkan investasi di daerah jika dikelola dengan baik.
Pun, fenomena ini juga secara tidak langsung mengurangi angka pengangguran di daerah asal. Meskipun para perantau bekerja di luar, keputusan mereka untuk mencari nafkah di tempat lain mengurangi tekanan pada pasar tenaga kerja lokal yang mungkin terbatas.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun kontribusi para ‘pahlawan devisa lokal’ sangat besar, fenomena perantauan juga menyimpan tantangan.
Jauh dari keluarga tentu menimbulkan dampak psikologis bagi perantau maupun keluarga yang ditinggalkan. Selain itu, perlindungan dan kesejahteraan para pekerja migran lokal di tempat rantau juga menjadi isu penting yang perlu diperhatikan.
Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada para perantau ini. Program pelatihan keterampilan sebelum keberangkatan, pendampingan hukum jika terjadi masalah di tempat kerja, serta upaya pemberdayaan ekonomi keluarga perantau di kampung halaman menjadi penting untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif dari fenomena ini.
“Ke depan, dengan pengelolaan yang baik dan dukungan yang tepat, para ‘pahlawan devisa lokal’ asal Tasikmalaya akan terus menjadi motor penggerak ekonomi keluarga dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi pembangunan daerah,” tandasnya
Pengorbanan mereka, jauh dari gemerlap sorotan media nasional, adalah bukti nyata dari kegigihan dan cinta kasih seorang suami dan ayah demi masa depan keluarganya, pungkasnya. (Rian)