Home / Opini / Pentingnya Menghadirkan Rasa Aman Bagi Tumbuh Kembang Anak
Picsart_24-06-30_08-55-06-621

Pentingnya Menghadirkan Rasa Aman Bagi Tumbuh Kembang Anak

Oleh : Dian Novita Zebua, S.Si
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung

Tasikzone.com – anak-anak sejatinya adalah generasi penerus bangsa beberapa tahun mendatang. Mereka yang akan meneruskan estafet kepemimpinan negeri ini, sehingga harapan lahirnya generasi unggul di masa depan mengharuskan hadirnya jaminan rasa aman bagi tumbuh kembang anak dan tersedianya pendidikan berkualitas pada saat ini.

Sayangnya, baik jaminan rasa aman maupun akses pendidikan berkualitas masih jauh dari harapan. Kasus kekerasan terhadap anak justru terus terjadi dan mengalami peningkatan yang signifikan hingga kini. Dikutip dari Kompas, di Jawa Barat terdapat 2.385 anak yang menjadi korban kekerasan dengan rentang waktu dari Januari 2023 hingga April tahun ini (kompas.id, 25/4/2024). Terbaru, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya telah memanggil ASN Pemkot Tasikmalaya merupakan terduga pelaku pemukulan terhadap anak dibawah umur, sehingga menimbulkan trauma psikis pada korban (tasikzone.com, 25/6/2024).

Selain kekerasan fisik dan psikis, kekerasan seksual seringkali terjadi baik pada anak perempuan maupun laki-laki. Mirisnya lagi, pelaku kekerasan terhadap anak-anak tidak berdosa tersebut tidak jarang berasal dari orang-orang terdekat mereka. Orang tua yang seharusnya berada di garda terdepan dalam melindungi, mendidik, dan memberikan rasa aman pada anak tercinta tidak jarang malah menjadi perusak masa depan dan menyebabkan trauma yang mendalam pada anak.

Banyaknya kasus seperti ini seyogyanya menjadi pengingat pentingnya peran semua pihak dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan memastikan hak-hak mereka terjaga dengan baik. Dalam Islam, terdapat tiga pihak yang berkewajiban menjaga dan menjamin kebutuhan anak-anak termasuk jaminan rasa aman dan terlindungi. Pertama, keluarga sebagai madrasah utama dan pertama. Ayah dan ibu harus bersinergi mendidik, mengasuh, mencukupi gizi anak, memberikan perlindungan dan rasa aman, serta menjaga mereka dengan basis keimanan dan ketakwaan kepada Allah Taala. Kedua, lingkungan. Dalam hal ini masyarakat berperan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak. Masyarakat berperan sebagai pengontrol perilaku anak dari kejahatan dan kemaksiatan. Dengan penerapan sistem sosial Islam, masyarakat akan terbiasa melakukan amar makruf nahi mungkar kepada siapa pun. Budaya amar makruf inilah yang tidak ada dalam sistem sekuler kapitalisme saat ini. Ketiga, negara sebagai peran kunci mewujudkan sistem pendidikan, sosial, dan keamanan dalam melindungi generasi. Dalam hal ini, fungsi negara adalah memberikan pemenuhan kebutuhan berupa sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan setiap anak. Negara juga menerapkan sistem sanksi Islam. Sepanjang hukum Islam ditegakkan, kriminalitas jarang terjadi. Ini karena sanksi Islam memberi efek jera bagi pelaku sehingga berulangnya kasus kekerasan terhadap anak tidak akan terjadi.

BACA JUGA   Apakah Anda Menyadari Bahwa Saatnya Akan Tiba?

Sesungguhnya anak adalah amanah dan titipan dari Allah Taala, maka kita semestinya mendidik dan mengasuh mereka sesuai kehendak yang menitipkan dari sejak tumbuh kembangnya, yakni mendidik anak agar memiliki ketaatan serta kepribadian yang sesuai dengan syariat Islam. Dengan demikian, adanya pihak-pihak yang berkewajiban menjaga dan menjamin kebutuhan anak-anak sangat berperan penting dalam melahirkan generasi unggul yang membangun negeri
ini.

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *