Home / Opini / PEMILU TERTUTUP ATAU TERBUKA: MENTAL MONEY POLITICS MASIH TETAP TERJAGA
PicsArt_06-16-12.19.47

PEMILU TERTUTUP ATAU TERBUKA: MENTAL MONEY POLITICS MASIH TETAP TERJAGA

OLEH : ARYA EKA BIMANTARA (BEMNUS JABAR)

Pemilihan umum atau Pemilu adalah proses demokrasi yang sangat penting bagi negara dan masyarakat. Pemilu yang bebas dan adil sangat penting untuk memastikan bahwa suara rakyat terdengar dan bahwa wakil yang dipilih benar-benar mewakili kepentingan rakyat. Namun, dalam proses pemilu, seringkali muncul fenomena yang disebut “money politics” atau politik uang.

Money politics merupakan praktik yang tidak etis di mana para calon atau partai politik menggunakan uang atau sumber daya lainnya untuk mempengaruhi hasil pemilu. Praktik ini bisa berupa pembelian suara atau memberikan hadiah kepada pemilih untuk memilihnya, atau memberikan uang kepada pejabat yang bertanggung jawab atas proses pemilu agar mereka membantu para calon atau partai politik tertentu menang.

Di Indonesia, Pemilu dilakukan dalam satu sistem, yaitu sistem proporsional terbuka. Mengenai Pemilu tertutup adalah sistem di mana pemilih memberikan suara mereka secara rahasia dan tidak ada pihak lain yang mengetahui siapa yang mereka pilih. Sedangkan, pada pemilu terbuka, pemilih memberikan suara mereka di tempat umum dan siapa saja dapat melihat siapa yang mereka pilih.

BACA JUGA   Tertawa Yang Ditangisi

Namun, apakah pemilu tertutup atau terbuka dapat menjamin terjaganya integritas pemilu dan mencegah praktik money politics? Jawabannya adalah tidak. Walaupun pemilu tertutup atau terbuka dapat memberikan keuntungan tertentu, seperti mencegah intimidasi pada pemilih, integritas pemilu lebih bergantung pada kesadaran dan integritas para calon dan pemilih.

Pada akhirnya, memerangi money politics adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk partai politik, calon, dan pemilih. Para calon harus memprioritaskan integritas dan kualitas sebagai kriteria utama dalam pemilihan, bukan kuantitas uang atau sumber daya lainnya. Pemilih juga harus memilih calon berdasarkan kualitas dan integritas, bukan berdasarkan uang atau hadiah.

Dalam kesimpulannya, pemilu tertutup atau terbuka tidak dapat menjamin terjaganya integritas pemilu dan mencegah praktik money politics. Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk memerangi praktik politik uang dan memilih calon berdasarkan kualitas dan integritas, bukan uang atau sumber daya lainnya.

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *