Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Proyek Pembangunan saluran gorong-gorong yang menyedot Milyaran Rupiah ternyata belum berhasil mengatasi genangan air hujan (banjir) disejumlah ruas jalan yang selama ini selalu menjadi langganan banjir.
Polemik genangan air hujan nampaknya akan terus berkepanjanhan jika pola dan mekanisme sistim mengatasinya seperti sekarang ini,
Dikatakan Ir Nanang Nurjamil Kepada Tasikzone.com Minggu (15/12/2019) “setahun yang lalu dalam audiensi dengan DPRD dan Dinas PUPR, sudah kami sampikan beberapa saran/usulan terkait dengan polemik masalah genangan yang oleh istilah bahasa masyarakat awam disebut sebagai banjir” ucapnya
Menurutnya, Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan pembangunan saluran drainase jalan yg terkoneksi secara terpadu atau dalam istilah perencaaan disebut Drainage Integrated connecting System (DICS) bisa juga disebut sebagai Master Plan Drainase Kota.
“terintegrasi dengan rencana program pemasangan pipa PDAM, Kabel telkom dan pembuangan air limbah dapur rumah tangga, jadi saluran gorong-gorong itu tidak direncanakan secara parsial dan sektoral, disamping itu Penyuluhan kepada masyarakat utk tidak membuang sampah kedalam saluran juga harus terus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan”jelas Kang Jamil.
Lanjutnya, akan lebih baik jika didukung oleh regulasi dalam bentuk perda yang mejadi pedoman regulasi dalam pemeliharaan dan pengelolaan saluran.
“Inilah yang kami maksud dengan holistic dan terintegrasi dalam perencanaan dan pembangunan saluran gorong-gorong itu, tapi nampaknya apa yang kami sampaikan belum juga dilaksanakan, ahirnya masalah banjir sampai saat ini belum juga bisa teratasi sebagaimana fakta yang kita lihat bersama di beberapa ruas jalan yang tergenang kemarin”tuturnya
“Semua pihak Harus segera kembali duduk bersama untuk mencari rumusan solusi yg tepat, agar polemik genangan ini tidak terus berlarut-larut tidak terselesaikan, kasihan banyak warga masyarakat yang dirugikan”pungkas Kang Jamil.(rian)