Home / Pendidikan / Pandangan Kiai Di Daerah Akan Disampaikan Ke PB Nahdlatul Ulama Melalui Holaqoh Fiqih Peradaban
IMG_20231222_161728

Pandangan Kiai Di Daerah Akan Disampaikan Ke PB Nahdlatul Ulama Melalui Holaqoh Fiqih Peradaban

Kota Tasikmalaya, Tasikzone.com – Pondok Pesantren Al Munawwar Jarnauziyyah Pusat Pasir Bokor Kota Tasikmalaya menjadi tuan rumah dalam Pelaksanaan Holaqoh Fiqih Peradaban II, Jum’at (22/12023)

Kegiatan yang digagas oleh PB Nahdlatul Ulama ini terselenggara berkat adanya kerjasama dengan Kementrian Agama.

Seperti disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PB Nahdlatul Ulama KH Ginanjar kepada wartawan disela sela acara.

“Ini salah satu kegiatan PBNU yang bekerjasama dengan kementrian Agama termasuk tujuanya bagimana menjaring respon para kiyai di daerah terkait permasalahan umat manusia berkaitan dengan eradaban dan perdamaian yang kini diperlukan,” kata KH Ginanjar.

20231222084901_IMG_9290

Lanjutnya, pendapat cerminan kiyai di daerah ini bisa terserap oleh PB NU yang akan direkomendasikan kepada dunia Islam

“Kemudian nanti akan ada mukhtamar Ulama dunia Islam untuk membicarakan peradaban, Makanya pandangan lokal Diinfentarisir oleh pusat lalu didiskusikan kembali dengan Ulama Internasional,”bebernya.

“untuk merumuskan tentang fiqih dalam realita kehidupan dan bagimana kontribusi agama terhadap manusia dan perdamaian,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Robithoh Maahid Islamiyah (RMI) PW NU Jabar menyampaikan untuk di provinsi Jawa Barat ada Tiga Puluh (30) lokasi salah satunya Ponpes Al Munawwar Jarnauziyyah Pusat Pasir Bokor Kota Tasikmalaya.

Lanjutnya, PW Nahdlatul Ulama Provinsi Jawa Barat tidak asal memilih Pesantren karena harus sesuai dengan standar, baik dari ruangan dan tata kelola.

BACA JUGA   Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, berkunjung ke kampus STAINU Tasikmalaya

“Acara ini memerlukan tempat yang refresentatif karena mengundang dari berbagai Pesantren yang lainya sehingga dipilihlah Pesantren ini untuk menjadi tuan rumah,” katanya

Lanjutnya, di Jawa Barat ini terfokus apa yang dibahas tentang peradaban Islam Nusantara, karena sangat urgent untuk difahami masyarakat.

“Holaqoh ini hal yang baru, biasanya Holaqoh fiqih biasa namun ini frekwensinya yang luar biasa untuk bisa dijadikan acuan tingkat internasional,” ucapnya

Harapnya, setelah memahami Holaqoh ini menjadi motivasi untuk membangun karakter di wilayah masing masing sehingga masyarakat faham apa yang selama tidak dimengerti.

“sehingga Pesantren yang mengikuti acara ini bisa memberikan substansi yang jelas dan tidak gagal faham kembali,” tuturnya.

Di tempat yang sama pimpinan Ponpes Al Munawwar Jarnauziyyah Pusat Pasir Bokor Kota Tasikmalaya, Dr. KH. Pepep Puad Muslim bersyukur PB Nahdlatul Ulama bisa mengadakan acara tersebut di Ponpesnya

“Artinya kita bisa menyampaikan untuk bisa direkomendasikan hal yang harus kami ungkapan yang selama ini terpendam,” ucapnya

Salah satunya, adalah karya Ulama terdahulu yang harus bisa dilanjutkan perjuangan ulama Salaf terdahulu, diharapkan Ulama sekarang bisa mempermudah lebih simpel menciptakan ide yang bisa dimasukan untuk bisa dipermudah.

“Dulu membaca kitab tahunan namun sekarang bisa dipercepat untuk membacanya, bisa menerjemahkan menyederhanakan bahasa Ulama yang bisa ditangkap oleh masyarakat kita,” tandasnya (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *