Penulis Oleh: Rifyal Luthfi MR
Bismillah…Saudaraku, orang-orang yang tidak punya kegiatan dalam hidupnya berpotensi sekali untuk melakukan pergunjingan dan gosip, karena pemikiran mereka bercabang.Ingat sesungguhnya kondisi yang paling kritis bagi pemikiran seseorang ialah manakala yang
bersangkutan kosong dari kegiatan yang menyibukannya, sehingga keadaannya sama seperti mobil yang digelandang menuju jalan yang menurun tanpa pengemudi. Jadilah dirinya oleng ke arah kiri
dan ke arah kanan tak karuan arah dan tujuan.
Manakala suatu hari kita mengalami kekosongan dalam hidup, maka bersiap-siaplah untuk menyambut datangnya kesedihan, kesusahan, dan ketakutan. Sesungguhnya kekosongan kita ini akan menarik semua arsip masa lalu, masa kini, dan masa mendatang kita dari panggung kehidupan, sehingga kita berada dalam kondisi yang ruwet. Oleh karena itu, sebagai saran dariku untuk diriku sendiri juga anda untuk kita semua, hendaklah mengisi kekosongan yang mematikan ini dengan
melakukan kegiatan yang menghasilkan dan bermanfaat, karena sesungguhnya kekosongan itu sama
dengan mengubur hidup-hidup kreativitas kita dan bunuh diri dengan menelan kapsul penenang.
Firman Allah swt.: “Demi Masa. Sesungguhnya Manusia itu benar-benar ada dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran.” (Qs. Al`Ashr: 1-3)
Saudaraku, sesungguhnya kehidupan tanpa beramal itu bagaikan mayat hidup yang nyata-nyata tidak memberikan manfaat bagi yang lain, tidak ada pekerjaan apapun yang bisa dilakukan. Artinya, kekosongan itu mirip sekali dengan siksaan perlahan-lahan sebagaimana yang biasa dipraktekkan dibanyak penjara negeri cina. Seorang
narapidana disekap dalam tahanan sempit di bawah pipa yang meneteskan air setiap menitnya.
Dalam penantiannya seraya mendengar tiap tetesan itu, sinarapidana lama-kelamaan terserang penyakit gila.
Oleh karena itu, bangkitlah mulai sekarang untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti sholat
sunnah, membaca al-quran, berdzikir, menelaah, menulis, merapikan meja kerja anda, memperbaiki
rumah anda atau memberi hal berguna bagi orang lain, hingga kekosongan anda terisi dengan amal
yang nyata disertai dengan kemanfaatan dan kemaslahatan. Ingatlah ” khoirunnas ‘anfauhum linnas.”
Sembelihlah kekosongan dengan pisau kegiatan, niscaya para dokter dunia menjamin kita dapat meraih lima puluh persen kebahagiaan hanya dengan melakukan terapi yang darurat ini. Coba kita perhatikan para petani, para pembuat roti, dan para kuli bangunan. Mereka mendendangkan nyanyian pengobar semangat seperti burung-burung pipit yang berkicau dengan hati gembira dan senang.
Akan tetapi, saya, anda dan kita yang berada di atas peraduan menyeka air mata dan dirundung oleh rasa gelisah. Demikian itu karena tersengat oleh racun kekosongan. Maka bangkitlah,
singsingkan lengan baju, sucikan hati, bulatkan tekad untuk ber`amal dengan ilmu dan bertawakal untuk mendapat ridho Ilahi rabbi. Laa haulaa walaa quwwata Illa billahil`aliyil `adhim.
Hasbunallah wani`mal wakil