Home / Wisata / Masuk 75 Besar, Sandiaga Uno Kunjungi Desa Wisata Taraju
PicsArt_04-06-10.28.45

Masuk 75 Besar, Sandiaga Uno Kunjungi Desa Wisata Taraju

Kabupaten Tasikmalaya, tasikzone.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi (Kemenparekraf/Baparekraf) Sandiaga Uno
Mengunjungi Desa Taraju Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

Kedatangan Mas Mentri Sandiaga Uno ini untuk mendorong dan mendukung pengembangan potensi desa wisata Taraju menjadi destinasi wisata yang berkelas dunia, berdaya saing dan berkelanjutan.

Selain itu, dalam rangka “Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023” dimana desa Taraju masuk 75 besar Desa Wisata ADWI 2023 berdasarkan hasil Desk Assesment terhadap total 4.573 Desa Wisata yang telah terdaftar dan melengkapi datanya melalui platform JADESTA.

Pada tahun 1902, Desa Taraju masih bernama Desa Nanggerang, perubahan tersebut disebabkan karena masyarakat Nanggerang pada waktu itu menginduk pada kebudayaan Islam Gunung Taraju.

Secara etimologis, Taraju mengandung arti Timbangan emas, namun makna yang sebenarnya adalah sebuah sikap yang adil dan bijaksana, sehingga ada peribahasa karuhun “Bobot Pangayon Timbang Taraju”.

Desa ini juga memiliki alam yang masih
asri seperti Hamparan Kebun Teh, Hamparan Persawahan, Aliran Sungai dan air terjun.

Untuk Menuju Desa Taraju dapat ditempuh via darat dari Jakarta selama 7 jam 51 menit, dan dari Kota Bandung menempuh waktu 3 jam 35 menit.

Di Desa ini ada Daya Tarik Pengunjung Alam Dan Budaya Berbasis Lingkungan Kontur alam Taraju didominasi pertanian / persawahan, bukit dan sungai serta lahan perkebunan dan perikanan.

Seperti disampaikan Abah soni Pengelola Desa Wisata Taraju, didepan Mas Mentri Sandiaga Uno, kamis (06/04/2023)

“Desa Taraju memiliki beberapa lokasi potensial yang bisa dikembangkan, diantaranya. RIVER Tubing aktivitas wisata yang dilakukan di medan sungai, aliran irigasi, dan sungai yang mengalir, dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Sarana atau alat yang digunakan untuk RIVER tubing adalah ban karet dan life jacket yang dipakaikan kepada wisatawan untuk keselamatan,”kata abah Soni.

Didesa ini ada kuda Lumping mulai didirikan tahun 1995, keunikannya adalah penunggang Kuda Lumping harus memenuhi syarat mengingat atraksi ini memerlukan keberanian, mental dan kemampuan yang mumpuni, sebelumnya harus menjalani ritual khusus. Uniknya lagi kuda lumping akan melakukan hal-hal aneh di luar kebiasaan orang Normal seperti, memakan kaca.

“Ada Juga, kesenian Terbang merupakan kesenian karuhun atau leluhur, yang beranggotakan beberapa orang berpakaian serba hitam khas Sunda (pangsi), dengann instrumen musik tradisional seperti rebana dan dog-dog,” tutur Abah Soni

Lanjutnya, Untuk Daya Tarik Buatan, ada Edukasi Petik dan Pengolahan Teh bukan hanya sekedar kegiatan yang dilakukan masyarakat sekitar, tapi juga sudah menjadi sebuah budaya, karena kebun teh di Desa
Taraju sendiri adalah warisan dari zaman penjajahan Belanda dulu.

BACA JUGA   Wisata Religi Di Desa Tanjungsari Akan Terus Dibenahi

“Kegiatan ini agar masyarakat Taraju maupun wisatawan tahu proses dari awal petik daun teh hingga menjadi kemasan,” Ucapnya

Selain itu, ada Edukasi Petik dan Pengolahan Kopi dibudidayakan pada masa Orde Baru atau sekitar tahun 1966-2000 di Desa Taraju.

Jenis kopi yang dapat tumbuh di wilayah Desa Taraju dan mampu menghasilkan cita rasa kopi yang khas yaitu biji kopi Robusta dan Arabika.

“Biji Kopi Arabika sendiri sudah mengikuti beberapa eceng dan acara pameran tingkat Kabupaten hingga Nasional, namun Biji Kopi Arabika sendiri sudah sampai ke luar negara yaitu Malaysia dan Jepang,” bener Abah Soni

Pun, Di Desa Wisata Taraju terkenal sudah memiliki homestay yang bersih, lengkap dan modern Home Stay Caringin adalah home stay pelopor untuk home stay yang lain.

Home Stay ini sudah sering dikunjungi oleh kepala kepala daerah kabupaten/provinsi dan jadi favorit tamu yang lain, dikarenakan suasana home stay yang di kelilingi sawah yang asri. Untuk toilet pun telah tersedia di sekitar tiap spot / destinasi wisata.

“Untuk kuliner sudah tidak diragukan lagi dengan produk ekonomi kreatifnya dengan produk kuliner khas Teh Asli Taraju yang langsung di petik dari perkebunan teh, Juga ada Sate Ciranti juga menjadi makanan favorit di Desa Wisata Taraju yang sangat lezat, Nasi Timbel yang harum di sandingkan dengan lalapan dan sambel,”jelas Abah Soni

Untuk kategori souvenir tidak hanya makanan saja di desa ini, lukisan daun juga menjadi salah satu Ikon dari Desa Taraju, serta kerajinan dari bambu dan kayu.

Desa Wisata Taraju memiliki website resmi maupun social media official. Kegiatan pemesanan paket wisata sudah melalui website resmi yang terintegrasi dengan dengan traffic kunjungan dan administrasi publik.

“Terimakasih, ini berkat para Pemuda Desa Taraju yang kreatif sehingga media sosial Desa Wisata Taraju sudah mencapai ribuan Folower,”tandasnya.

Abah Soni pun menjelaskan untuk kelembagaan Desa Wisata & Chse, Kelembagaan Desa Konsep wisata budaya lingkungan yang dikembangkan Desa Taraju terfokus pada kunjungan wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam, pertanian, dan konservasi lingkungan.

“Pokdarwis dan kelembagaan desa pun telah lama terbentuk dan turut aktif dalam menggerakan warga desa untuk bisa berdaya saing dan produktif di desanya. Pokdarwis,” pungkasnya (rls/rian)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *