Oleh: Rifyal Luthfi MR
Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui. (Qs. Al-Baqarah:261)
Maksud dari ayat tersebut bahwa perumpamaan nafkah mereka adalah serupa dengan sebutir benih, atau perumpamaan mereka adalah serupa dengan orang yang menebarkan sebutir biji.
Para sahabat terdahulu selalu menjadi teladan yang luar biasa kedermawanannya untuk istiqomah dalam bersodaqoh. Di zaman ini kita banyak menemukan orang yang bersedekah baik melalui lembaga maupun perorangan. Hal ini sebuah paradigma serta kebiasaan baik bahwa bersodaqoh dapat menjadi sebab ketenangan dalam hidup, mensucikan harta dan juga dapat melipatgandakan pahala bagi yang bersedekahnya.
Namun kemudian jika kita tidak berlindung kepada Allah dalam melakukannya, maka akan datang godaan syetan yang menghujam dalam diri kita dan mengakibatkan timbulnya sifat riya dan sombong. Naudzubillah.
Berkenaan dengan bersodaqoh, ada sebuah riwayat dari Anas Ra. bahwa dia berkata: “Sabda Nabi Saw.: “Tatkala Allah ta`ala telah menciptakan bumi dan ia pun bergerak-gerak, maka Allah mencipakan gunung-gunung. Gunung-gunung itu Dia letakan di atasnya, sehingga iapun tenang. Maka terheran-heran para malaikat dan berkata:” Ya Tuhanku, apakah ada di antara makhluk-Mu sesuatu yang lebih hebat daripada gunung-gunung ini? Allah menjawab: “Ya, besi.”
Maka para malaikat bertanya lagi: “ Ya Tuhanku, apakah ada di antara makhluk-Mu sesuatu yang lebih hebat daripada besi?” “Ya, jawab Allah, “Api”.
Maka para malaikat bertanya pula: “ Ya Tuhanku, apakah ada di antara makhluk-Mu sesuatu yang lebih hebat daripada Api?” “Ya, jawab Allah, “Air”.
Maka para malaikat bertanya pula: ”Ya Tuhanku, apakah ada di antara makhluk-Mu sesuatu yang lebih hebat daripada air?” “Ya, jawab Allah, “Angin”.
Maka para malaikat bertanya pula: “Ya Tuhanku, apakah ada di antara makhluk-Mu sesuatu yang lebih hebat daripada angin?” “Ya, jawab Allah, “ anak Adam yang mengeluarkan sedekahnya dengan tangan kanannya seraya menyembunyikan dari tangan kirinya, ialah yang lebih hebat daripada angin”. (Durratun Nashihin)
Oleh sebab itu para ulama dahulu sangat memperhatikan hal ini, sehingga mereka selalu menyembunyikan sedekahnya dari pandangan orang banyak, sampai ada sebagian mereka mencari orang fakir yang buta atau menyimpan barang/makanan di luar rumah orang fakir tersebut pada waktu malam supaya orang itu tidak mengetahui siapa yang bersedekahnya. Namun dalam hal ini, baik tersembunyi ataupun terbuka dalam memberikan sodaqoh, setelahnya perbanyaklah istighfar.
Inilah salah satu amalan yang hebat yang bisa menghindarkan dari sifat2 kesombongan dalam diri kita dan amalan yang dapat menjadikan diri kita manusia yang hebat pula dihadapan Allah ta`ala.
Hasbunallah wani`mal wakil