Tasik Zone Kreativitas Muda Untuk Indonesia
Related Articles
Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Setelah sukses menggelar LIMA Futsal: Bibli.com West Java Conference Season 6 tahun lalu, Liga Mahasiswa (LIMA) kembali singgah di Tasikmalaya. Sama seperti tahun silam, LIMA kini juga menggelar ajang futsal dengan tajuk LIMA Futsal: Blibli.com West Java Conference Season 7.
Season lalu, LIMA menggelar LIMA Futsal: Blibli.com West Java Conference Season 6. Kompetisi musim lalu menjadi laga debut tim dari Universitas kebanggaan Kota Santri ini: Universitas Siliwangi (Unsil). Di laga debutnya tersebut, Unsil langsung melejit dan menyabet posisi runner-up LIMA Futsal: Blibli.com West Java Conference Season 6, sekaligus lolos dan berlaga di LIMA Futsal Nationals Season 6.
Season ini, LIMA kembali mengunjungi Sang Mutiara dari Priangan Timur, Tasikmalaya, dan menggelar LIMA Futsal: Blibli.com West Java Conference Season 7 di GOR Mayasari, 8-14 Oktober. Kesuksesan penyelenggaraan season lalu, dukungan dari banyak pihak di Tasikmalaya, dam keinginan untuk memutar roda kompetisi serta geliat futsal kampus di kota ini yang semakin kencang adalah latar belakang yang membuat LIMA kembali ke kota ini.
“Dukungan dari banyak pihak untuk Liga Mahasiswa sangat terasa di kota ini,” ujar Ryan Gozali, CEO Liga Mahasiswa, saat ditanya alasan kembali menggelar LIMA Futsal: Blibli.com West Java Conference di Tasik.”Pengelola GOR Mayasari bahkan melakukan renovasi agar keadaan GOR lebih mendekati standar LIMA.”
Hal itu dibenarkan oleh Anton, pengelola GOR Mayasari. Ia menyatakan bahwa pihaknya memperlebar lapangan supaya sesuai dengan standar yang dipancang Liga Mahasiswa.
“Lapangan Mayasari direnovasi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Liga Mahasiswa. Kami memutuskan untuk merenovasi karena pihak kami juga belajar dari LIMA, mulai dari penyesuaian lapangan yang baik, hingga penataan materi branding. Dengan adanya renovasi yang disarankan LIMA, jadi banyak event futsal yang digelar di sini. Tim-tim kampus juga jadi sering berlatih di Mayasari. Mayasari bisa kian dikenal dalam kurun waktu satu tahun berkat Liga Mahasiswa,” ujar Anton, pengelola GOR Mayasari.
Seperti tahun lalu, Unsil menjadi sorotan lagi. Mereka dianggap sebagai universitas yang mengusung kehormatan futsal Tasikmalaya. Unsil tentu ingin terlihat gagah saat menjamu tim-tim asal Bandung atau kota-kota lain di Jawa Barat.
Namun, Agil juga menegaskan bahwa kehormatan di luar lapangan tak kalah penting dibandingkan dengan kewibawaan di dalam lapangan. Unsil ingin menunjukkan sikap terbaik sebagai tuan rumah demi kehormatan futsal Tasikmalaya dan Jawa Barat serta persahabatan antarkampus di Jawa Barat.
“Alhamdulillah kompetisi LIMA Futsal WJC musim ini digelar di Tasikmalaya lagi. Kami sudah mempersiapkan diri sejak Agustus untuk menghadapi kompetisi LIMA. Kami juga sudah mengikuti turnamen lokal untuk mengasah mental sebelum bertanding di LIMA. Menurut kami, untuk tahun ini, semua tim pasti sudah mempersiapkan diri dengan baik. Jadi, kami juga akan bersiap lebih baik lagi,” ucap Agil, manajer Unsil.
“Tim Unsil sangat antusias terhadap turnamen LIMA tahun ini karena LIMA bisa mendongkrak kepopuleran Unsil di kalangan mahasiswa Indonesia, khususnya terkait futsal. Saya berharap pertandingan ini berjalan dengan baik dan bersih. Para pemain Unsil dan suporter tim kami juga sudah diberikan arahan untuk menjaga sikap,” tambahnya.
Kampus-kampus asal Bandung sudah mendaftarkan diri. Dari Tasikmalaya, selain Unsil, ada pula Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) yang menyatakan diri akan ikut. Namun, pendaftaran peserta hingga kini masih berjalan.
“Hingga kini, sudah cukup banyak kampus yang memastikan keikutsertaan. Beberapa nama tradisional di LIMA Futsal: West Java Conference akan ikut turun. Namun, ada beberapa kampus baru juga yang tengah menjalani proses pendaftaran. Mudah-mudahan mereka bisa memenuhi syarat-syarat administrasi LIMA yang cukup ketat,” terang General Manager Liga Mahasiswa, Rida Achmad. (rian)
