Kota Tasikmalaya, tasikzone.com- Pandemi Covid-19 menjadi perhatian khusus karena efeknya bagi pelaku UKM sangat berpengaruh, maka dari itu Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Muhammad Husein Fadlulloh memberikan masukan Kepada Kementrian Koperasi dan UKM.
Dalam Ruang Dengan Pendapat (RDP) Virtual dengan Kementrian Koperasi dan UKM, Dirut Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Dirut Penanaman Modal Madani (PNM), M Husein menyampaikan ada 5 masalah utama yang dihadapi oleh pelaku UMKM menurut analisa dan laporan yang masuk ke kementrian Koperasi dan ukm dari 5 masalah tersebut sudah ada langka-langkah yang direncanakan oleh kementrian koperasi dan UKM.
“Salah satunya bantuan langsung tunai (BLT), keringanan pajak dsb, namun saya ingin garis bawahi langkah-langkah tersebut sifatnya hanya meringankan, namun ada masukan seharusnya Kementrian Koperasi harus berinovasi lagi dalam menghadapi masalah-masalah yang akan dihadapi kedepan” ungkap M. Husein yang merupakan Komisi VI ini,rabu (22/4/2020)
Lanjut dirinya, alu juga ada masalah lintas sektor dari 5 masalah yang sedang dipaparkan seperti masalah bahan baku, dimana ada langkah dari kementrian Koperasi dan UKM yang belum bisa betul-betul membantu UKM, misalkan UKM yang beririsan langsung dengan pembuatan masker dan APD. saya harap para pelaku UKM bisa didata oleh kementerian Koperasi agar bisa menjadi mitra kementrian untuk membantu kebutuhan pada masa pandemi ini,
“saya menyuarakan bagaimana para pelalu UMKM di dapil saya (Tasik dan Garut) sagat mengalami kesulitan dan meminta agar supaya para pelaku UMKM ini bisa di rangkul melalui program Kemenkop “switch bisnis” yang memproduksi alat-alat kebutuhan medis jahitan. Karena akan sangat mudah bagi para pelaku UMKM di Tasik dan Garut untuk langsung beradaptasi dengan program tersebut. ” paparnya.
Dirinya pun berpendapat ada hal lainnya adalah agar relaksasi keringanan pinjaman bagi UMKM untuk benar-benar terealisasi dan tepat sasaran.
” Dipermudah syarat dan caranya untuk program relaksasi, juga sama halnya dengan LPDB untuk bisa tepat sasaran dalam menjalankan program dalam masa ekonomi liar biasa karena dampak covid-19″ pungkasnya.(ibye)