Tasikmalaya, Tasikzone.com-da jiwa yang penuh semangat, dibalik keterbatasan Fisik. Namanya Iwan Anwar Mubarok (65), seorang mubaligh tunanetra yang sudah mengabdikan dirinya sebagai pengajar dan pendakwah sejak 50 tahun yang lalu. Ditengah keterbatasan fisiknya justru spirit semangat dan pemikiran positivelah yang mendominasi kehidupannya selama ini.
Selama ini ia mampu menafkahi istri dan keempat anaknya hingga menyekolahkan dan membesarkan mereka. Sehari-hari berdakwah dan mengisi kajian dari satu tempat ketempat yang lain. Iapun sering berdakwah dikalangan tunanetra.
Tak ada satupun keluhan yang ia lontarkan. Ia selalu berprinsip bahwa apa-apa yang telah Allah cipatakan itu tidak pernah sia-sia “saya mah selalu yakin “mâ khalaqta hâdzâ bâthilan” Ungkap Iwan
Dulu ia sempat melihat namun hanya jarak dekat, namun dari wktu ke waktu penglihatannya hilang dan mengalami kebutaan total. Bagi dirinya, saat Allah mengambil sesuatu dari dirinya, ia yakin bahwa sesunggunya Allah sedang memberikan seribu kelebihan lainnya, Allah ambil penglihatannya tapi ia masih diberikan kesempatan untuk memaksimalkan anggota badan lainnya seperti tangan yang saat ini memiliki keahlian memijat dan biasa ia gunakan untuk membaca Al-Qur’an Braile miliknya.
Tak mau bergantung kepada orang lain, selain menjadi seorang mubaligh, untuk memenuhi kebutuhan harian iapun bekerja sebagai ahli pijat yang dibayar selayaknya oleh para pengguna jasa pijat.
“dulu saya masuk pendidikan khusus tunanetra di Panti Rehabilitasi Cacat Netra Wiyata Guna Bandung selama satu tahun, jadi keahlian memijat ini dalam mengamalkan ilmu yang saya punya” Tambah Iwan
Dalam rangka mengapresiasi perjuangan Pak Iwan sebagai mubaligh tunanetra Tim ACT Tasikmalaya mengunjungi kediamannya sekaligus menyerahkan bantuan biaya hidup melalui program Sahabat Da’I Indonesia (SDI)-ACT, kamis (03/12). Hal ini disampiakan oleh M Fauzi Ridwan “Pak Iwan ini sangat layak mendapatkan apresiasi atas perjuangannya selama ini, terutama pesan spirit yang selalu ia sampaikan banyak menggunggah orang lain untuk senantiasa bersyukur dan berikhtiar, alhamdulillah jadi satu kebahagiaan kami bisa berjumpa dengan beliau. In syaa Allah program SDI ini akan terus berlanjut mohon do’anya semoga Allah mudahkan ikhtiar kita semua” Ungkap Fauzi.(ibye/rls)