Home / Peristiwa / Kenapa Google Bisa Error ? Ini 4 Dugaan dari Pengamat Siber
IMG_20250201_213722

Kenapa Google Bisa Error ? Ini 4 Dugaan dari Pengamat Siber

Tasikzone.com – masyarakat Indonesia dikagetkan dengan tampilan data hoaks
terkait nilai tukar rupiah hari ini jadi Rp 8.170 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dari tampilan itu, Google bertanggung jawab karena menampilkan data hoaks. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi/Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Dahlian Persadha dikutip dari beritasatu.com dengan judul Tampilkan Data Hoaks, Google Harus Tanggung Jawab!

Menurutnya, informasi pengukuran Google selama ini selalu dijadikan patokan hampir semua orang di semua negara. Jika informasi yang diberikan salah, dapat membuat orang bingung dan menimbulkan keresahan, bahkan kegaduhan.

“Google juga harus bertanggung jawab karena dalam hal ini ikut menyebarkan berita hoaks tentang nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang salah,” ujarnya kepada Beritasatu.com, Sabtu (1/2/2025).

Sebelumnya, nilai tukar rupiah hari ini di Google tercatat Rp 8.170 per dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah ini berbanding terbalik pada saat perdagangan, Jumat (31/1/2025) yang melemah 40 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 16.297 per dolar AS.

BACA JUGA   Setelah 1 Jam Berlalu Si Jago Merah Melalap Pasar Pameungpeuk

“Terlalu lama respons perbaikannya. Padahal info yang salah ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu yang lalu,” tambah Pratama.

Pratama menduga ada empat kemungkinan yang menyebabkan Google error. Pertama karena kesalahan teknis.

“Platform penyedia informasi nilai tukar, seperti Google, mungkin mengalami bug atau kesalahan teknis dalam sistemnya yang menyebabkan nilai tukar ditampilkan secara tidak akurat,” ujarnya.

Kedua, menurut Pratama, sumber data yang berbeda. Google kemungkinan mengambil data dari sumber atau penyedia informasi nilai tukar mata uang yang berbeda.

Ketiga, typo atau kesalahan input yang mengakibatkan Google eror. “Data bisa jadi salah input atau terjadi kesalahan manusia dalam memasukkan angka di sistem, yang mengakibatkan informasi yang salah pada pengguna,” ungkapnya.

Keempat, peretasan yang menyebabkan manipulasi atau penyalahgunaan sistem. Dalam praktiknya, Google jarang berhasil di-hack.

“Mungkin saja ada upaya peretasan manipulasi atau penyalahgunaan sistem oleh pihak tertentu yang menyebabkan nilai tukar tidak akurat,” katanya. (***)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *