Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – stunting di Kota Tasikmalaya alami kenaikan, Pemerintah Kota Tasikmalaya segera melakukan evaluasi menyeluruh.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Dr H Ivan Dicksan Hasanuddin MSi, usai menghadiri kegiatan Syukuran kelulusan siswa SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya, disalah satu hotel, di Jalan HZ Mustofa, Sabtu (11/05/2024)
“Kami mendapatkan informasi berkenaan dengan hal tersebut, tentu ini cukup mengejutkan. Sementara ikhtiar pemerintah Kota Tasikmalaya dalam penanganan stunting sangat begitu masif, mulai dari One ASN One Stunting, pemberian makanan tambahan dan lain lain,”kata Ivan Dicksan.
“Ini akan jadi bahan evaluasi, apa yang jadi pemicunya. Apakah ada penambahan data baru, atau kah yang dulu sempat tertangani dengan baik kemudian muncul lagi karena sedikit terabaikan atau bagaimana. Saya kira ini ada banyak faktor,” kata Ivan.
Atas se ijin Pj Wali Kota, pihaknya melalui Asisten Daerah Bidang Pemerintahan, meminta untuk segera mengkoordinasikan hal itu dengan seluruh OPD terkait, guna mencari tahu faktor faktor penyebab kenapa angka stunting ini bisa naik.
“Nanti akan kita lakukan identifikasi, saya minta ke teman-teman supaya objektif. Kalau kita bisa identifikasi dengan tepat, tentu kita bisa menentukan treatment yang tepat dalam penanganan masalah ini,” ucapnya.
Meski demikian, pihaknya tidak berkecil hati, karena sebenarnya ikhtiar dari pemerintah Kota Tasikmalaya terus dilakukan secara masif dengan berbagai inovasi yang dilakukan.
Adanya kenaikan jumlah kasus stunting, kata Ivan, jadi pemacu untuk melakukan evaluasi lebih mendalam lagi, kemudian merumuskan lebih rinci program yang tepat dalam penanganan masalah ini.
“Jadi kalau misalnya kemarin One ASN One Stunting. Nah nanti mungkin, program ini detailnya harus seperti apa gitu,” ujarnya.
Disinggung soal upaya pemkot Tasik yang dinilai “Gagal”, menurutnya, terlebih dahulu harus dicari tahu apa yang menjadi faktor penyebab stunting di Kota Tasikmalaya jadi naik. Apakah ada perbedaan dari standar atau hal lainnya.
“Kita kan nggak tahu apa penyebabnya. Makanya ini harus kita pelajari dulu lebih mendalam, nanti kita adakan rapat koordinasi membahas masalah ini. Semua diminta terbuka, data-datanya nanti kita sandingkan semua, termasuk kalau mungkin diperlukan, kita hadirkan narasumber dari pusat,” pungkasnya.