Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Virus Corona telah menjalar dan menyebar secara luas ke berbagai penjuru dunia sehingga menjadi pandemi global. Tidak terkecuali, ia juga menyerang negeri kita tercinta, Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis melalui www.katadata.co.id, sampai dengan tgl 19/3/20 terdapat 309 kasus, 269 dirawat, 15 sembuh dan 25 meninggal dunia
Covid-19 sudah menjadi monster yang menakutkan bagi semua pihak tak terkecuali dunia pendidikan, pada tanggal 18-19 Maret 2020 bersama dengan 200 orang santri, dewan guru dan pembimbing IBNU SIENA MULIA bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) AL Bunyan mengadakan penyuluhan kesehatan dan pembahasan Fiqh Corona yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Ibnu Siena Mulia Jl. Margaluyu No. 117, Margaluyu, Kec. Cikoneng, Kabupaten Ciamis.
Pondok Pesantren Ibnu Siena Mulia mengambil kebijakan “Lock Down” kepada seluruh santri dan Civitas pondok dalam upaya menerapkan kepedulian dan mencegah terjangkitnya virus dari luar pondok.
Ustadz Ketut Eko Ari Saputra, M.Si selaku Pembina Yayasan Ibnu Siena Mulia dalam kata sambutannya mengatakan bahwa kebijakan Lock Down dilakukan sebagai wujud kepedulian kepada seluruh penghuni pondok agar tidak tertular dari luar. Hal ini sesuai apa yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam menghadapi penyakit menular pada masa nya.
Pada hari pertama, (Rabu 18 Maret 2020) sosialisasi mengenal COVID-19 dengan menghadirkan dr. Almahira Az Zahra. Dokter Alma, demikian biasa di sapa menceritakan bahwa Covid-19 merupakan keluarga besar dari virus SARS and MERS yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan hingga berat. Virus ini merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentfifikasi sebelumnya pada manusia, yang kemudian pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, China pada Desember 2019.
Bagaimana jika seseorang terinfeksi Covid-19, Alma menjelaskan, maka akan mengalami gejala Demam selama beberapa hari, batuk, nyeri tenggorokan, kesulitan bernapas dan Flu/Pilek. Jika terjadi dilingkungan kita hal-hal tersebut maka segera dibawa ke puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unpad ini menceritakan karena begitu cepatnya penyebaran covid-19 ini, dibeberapa Negara sudah memberlakukan lockdown untuk meminimalisir penyebaran lebih meluas lagi.
Terakhir, dokter kelahiran 31 tahun ini menyarankan beberapa trik agar terhidar dari Covid-19, diantara nya ; mencuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun di air mengalir, menghindari menyentuh hewan liar dan ungags liar, menghindari menyentuh wajah, mulut dan hidung, gunakan masker bila berada diruangan public, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan periksakan ke dokter jika mengalami gejala infeksi.
Agar memiliki daya tahan tubuh, diakhir acara, LAZ Al Bunyan membagikan Vitamin C kepada seluruh santri Ibnu Siena Mulia. Imam Saputra, selaku General Manager Wilayah Priangan Timur mengatakan bahwa Program pembagian Vitamin C GRATIS kepada seluruh Santri Ibnu Siena Mulia merupakan program kerjasama antar lembaga yang bersifat sosial dalam mencegah Covid-19 di lingkungan Pondok Pesantren.
Menurut Fachrul Rozy Baadilla, santri dari Tual Maluku Tenggara, merasa sangat senang mendapatkan penjelasan tentang Virus Covid-19 dari dr Alma secara detail dan sekaligus mendapatkan Vitamin C dari LAZ Al Bunyan untuk memelihara daya tahan tubuh. Fachrul sangat senang mengikuti acara ini, dapat ilmu dan juga dapat Vitamin C, demikian ungkap nya.
Selain Program Pembagian Vitamin C Gratis ke Sekolah dan Pondok Pesantren, Imam mengatakan bahwa, dalam waktu dekat akan diluncurkan Program Bebersih Masjid #Ikhtiarlawancorona se Kota Priangan Timur kerja bareng dengan komunitas-komunitas termasuk Komunitas Bikers Shubuh. Program ini dilakukan dalam upaya membantu masyarakat mensterilkan lingkungan masjid dari Covid-19. Adapun kegiatannya adalah Penyemprotan Disinfektan dan Pembagian Hand Sanitizer kepada Masjid masjid.
Untuk memperluas keilmuan seluruh santri, Guru dan pembimbing Pondok tentang Corona dari sisi Fiqh Islam, Pada hari Kedua, (Kamis 19 Maret 2020), Ibnu Siena Mulia menghadirkan Ustadz Muhammad Rahman, Lc. LLM, alumni Ibnu Siena Lulusan Islamabad University Pakistan.
Dalam mengawali pemaparannya, ia menyampaikan bahwa wabah Corona merupakan Takdir Allah SWT seusai firman Allah dalam surat At-Taubah 51, “Katakanlah, sekali-kali tidak akan menimpa melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang beriman harus bertawakal.”
Ia melanjutkan bahwa berdasarkan firman Allah dlm surat Al Mudatsir ayat 31 “Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri”. Dalam ayat ini menggambarkan bahwa Virus adalah Tentara Allah, yang diutus untuk memberikan azab bagi orang-orang tidak beriman dan Rahmat bagi orang-orang Mukmin. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang di riwayatkan oleh Bukhari : “Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang Ath-Thaa’un, kemudian Rasulullah saw memberi tahu bahwa ;”Ath Thaa’un (wabah penyakit menular) adalah azab yang Allah kirimkan kepada siapa yang dikehendaki. Dan Allah menjadikan Rahmat bagi kaum Mukminin.”
Terakhir ustadz Rahman menyampaikan bahwa ada 6 (enam) arahan Islam ketika terjadi wabah penyakit ; pertama, dilakukan isolasi diri, tidak keluar rumah atau datang mengunjungi daerah yang kena wabah dan juga tidak menerima kunjungan dari luar.
Keputusan yang telah diambil Pondok Pesantren Ibnu Siena Mulia sudah tepat, yaitu lock down, tidak memperkenankan santri untuk keluar dan pengunjung masuk ke dalam pondok kecuali disterilisasi terlebih dahulu. Rasulullah bersabda “Jika kalian mendengar tentang Ath Thaa’un jangan masuk ke daerah yang terjangkit, dan kalau terjadi disuatu daerah dan kalian ada disitu, jangan keluar dari daerah tersebut”.
Kedua, jangan berdampingan dengan penderita, pada kondisi seperti ini yang sehat jangan mengunjungi yang sakit dan begitupun sebaliknya.
ketiga, adalah Wabah menyebar hanya karena perintah Allah SWT.
Keempat : Wajib menjaga diri dan tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan terkena penyakit, dengan tetap bertawakal kepada Allah SWT tanpa kekhawatiran yang berlebihan. Kelima, wajib berobat bagi yang terkena penyakit dan point ke enam, adalah Wajib melaporkan diri ke Rumah Sakit apabila terindikasi sakit.
Seluruh peserta yang hadir mengapresiasi agenda yang dilaksanakan Yayasan Ibnu Siena Mulia selama 2 (dua) hari ini sehingga mereka faham hal-hal apa saja yang harus dilakukan baik dari sisi Kesehatan dan sisi Fiqh Islam.
Seperti hal nya yang disampaikan Ustadz Sugiono, selaku kepala sekolah Ibnu Siena Mulia, ia menyampaikan sangat bersyukur mendapatkan penjelasan dari para ahli terkait wabah Covid-19 dari sisi Kesehatan dan Ilmu Fiqh.
Demikian juga dengan M. Rafihsan Rabbani, Santri asal kepulauan Riau, dengan acara yang diselenggarakan yayasan ini kami para santri dapat lebih waspada dan menjaga diri agar tidak terkena virus corona dengan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Terakhir Ketut Eko, Pembina Yayasan menyampaikan, semoga sosialisasi yang dilakukan kali ini membawa manfaat besar bagi semua pihak yang ada di dalam dan diluar pondok dalam upaya mencegah tersebar nya virus Covid 19.(rls/ibye)