Home / Peristiwa / Hari Tani Nasional, PC PMII Kota Tasik Tuntut Pemkot Berikan Perlindungan Kepada Petani
Hari Tani Nasional, PC PMII Kota Tasik Tuntut Pemkot Tasik Berikan Perlindungan Kepada Petani

Hari Tani Nasional, PC PMII Kota Tasik Tuntut Pemkot Berikan Perlindungan Kepada Petani

Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Memperingati Hari Tani Nasional, PC PMII Kota Tasikmalaya melakukan aksi peringatan hari tani nasional dan memberikan PR kepada Walikota Tasikmalaya HM Yusuf didepan Gedung Bale Kota, juma’t( 24/9/2021).

Korlap aksi Muhammad Aminudin mengatakan pada peringatan hari tani nasional ini dan memberikan PR kepada Walikota Tasikmalaya prihal tuntutan dan permasalahan yang pertama RDTR karena hari ini Kota Tasikmalaya dengan 10 Kecamatan memiliki 6 kecamatan yang potensial di bidang pertanian.

“Namun hari ini rencana detail tata ruang (RDTR) belum ada revisi yang tetap, tentunya alih fungsi lahan tetap membabi buta, kemudian yang kedua terkait regulasi kebijakan harga pasar padahal di UU sudah dijelaskan. Jadi kita menuntut dibuat Perwalkot supaya kedepannya ada perlindungan buat petani” ungkapnya kepada awak media.

Lanjutnya, ketakutan kami ialah di pasar tengkulak yang bermain pada akhirnya ada monopoli pasar yang bisa mempengaruhi harga hasil pertanian.

“selanjutnya kami mendesak kepada Walikota Tasikmalaya untuk membuat siklus petani organik, dan kita menyodorkan kepada dinas pertanian untuk membuat kegiatan bimtek dan workshop untuk edukasi kepada petani” kata Amin.

BACA JUGA   PSI Kembangkan Budaya Warisan Dari KH Zainal Mustofa

Pihaknya pun mendesak terkait perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) ini sangat penting,karena menjadi perlindungan lahan para petani supaya tidak terjadi alih fungsi lahan.

Hal senada diungkapkan Ketua PC PMII Kota Tasikmalaya Muhaemin Abdul Basit mengatakan PC PMII mengkritisi terkait kebijakan Pemerintah Kota Tasikmalaya daro tahun ke tahun khususnya di bidang pertanian, bukannya ada perbaikan malah sempitnya lahan pertanian, maraknya pembangunan yang tidak seimbang dengan jaminan keselamatan dari lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B).

“apalagi saya mendengar kelompok tani di Kota Tasikmalaya sekitar tahun 2019 ada 500 kelompok tani, sekarang ada sekitar 600 artinya kelompok tani berkembang namun lahan pertanian semakin sempit kan ini irasional” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya Tedi Setiadi mengungkapkan apa yang sudah disampaikan oleh mahasiswa pada hakekatnya sejalan dengan Pemerintah yaitu mendorong LP2B segera dibuatkan Perda.

“kita tahun ini terkait Perda L2PB rancangannya sudah selesai, dan masuk ke bagian hukum, nah informasi terakhir kemarin bahwa Perda ini akan menjadi prioritas” pungkasnya.(ibye)

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *