Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – DPD Partai Gelora Kota Tasikmalaya akan menggelar Dialog Keumatan pada hari Ini Minggu, 14 Januari 2024, di Hotel Mandalangi Hotel.
Acara ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang peran pesantren sebagai lembaga pendidikan agama dan pusat kegiatan sosial. Sebuah inisiatif yang diumumkan oleh Ketua DPD Partai Gelora Kota Tasikmalaya, Hasan Basri, dengan semangat menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan bangsa dan negara Indonesia.
Hasan Basri, dalam pernyataannya kepada media, menjelaskan bahwa dialog keumatan ini merupakan bagian dari upaya para kader Partai Gelora Indonesia untuk menyatukan barisan dalam membangkitkan semangat juang demi tercapainya cita-cita bangsa dan negara.
“Ya gelaran ini, merupakan bagian dari upaya para kader Partai Gelora Indonesia untuk menyatukan barisan dalam membangkitkan semangat juang demi tercapainya cita-cita bangsa dan negara,”ungkap Hasan kepada awak media. Sabtu (13/1/2024).
Gelaran ini menurutnya akan menghadirkan Anis Mata, tokoh nasional yang diakui memiliki kontribusi besar dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa tokoh lainnya yang akan menjadi pembicara utama adalah Fahri Hamzah dan Dedi Mizwar, dipandu oleh moderator politisi Dedi Miing Gumilar.
Hasan Basri juga menekankan pentingnya peran pesantren dalam membangun karakter dan moral masyarakat. Sebagai contoh, ia mengutip Syaikh Maulāna Mālik Ibrāhīm, atau yang dikenal sebagai Sunan Gresik, sebagai pelopor dalam mendirikan lembaga pengajian yang menjadi cikal bakal pesantren. Pesantren, tempat mendidik dan menggembleng para santri, memiliki tujuan utama menciptakan juru dakwah yang mahir sebelum mereka diterjunkan langsung ke masyarakat luas.
“Periode runtuhnya Majapahit pada tahun 1293-1478 M membuat usaha Syaikh Maulāna Mālik Ibrāhīm semakin relevan. Islam berkembang pesat, terutama di daerah pesisir yang menjadi pusat perdagangan antar daerah bahkan antar negara,”tandasnya
Sementara itu Caleg RI Dapil 11 Ahmad Yani, dalam pandangannya, menegaskan bahwa pondok pesantren khalafiyah, dengan pendekatan modern melalui satuan pendidikan formal seperti madrasah dan sekolah, telah menjadi wahana penting dalam pendidikan masyarakat. Pesantren Salafiyah, yang mengkaji kitab-kitab kuning, memberikan kontribusi besar dalam pengembangan keilmuan dan pemahaman agama.
Lebih jauh, Hasan Basri menjelaskan bahwa peran pesantren tidak hanya terbatas sebagai lembaga pendidikan agama, melainkan juga sebagai pusat kegiatan sosial dan pengembangan masyarakat. Pesantren berkontribusi dalam mengatasi masalah keterbelakangan, kebodohan, dan kemiskinan. Lembaga ini menjadi tempat belajar bagi umat Islam, baik di pedesaan maupun di kota.
Dalam konteks politik, Partai Gelora Indonesia mengakui pentingnya demokrasi sebagai ruang bagi semua. Kader-kader partai ini percaya bahwa umat Islam harus menjadi kekuatan utama dalam masyarakat dan memiliki representasi nyata dalam kekuatan politik. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki peran yang sangat penting dalam mengubah kerumunan umat menjadi kekuatan yang dapat diwakili secara signifikan di dalam kekuatan politik.
Dengan kolaborasi antara kader-kader Partai Gelora Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan bangsa dan peran pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pengembangan masyarakat, diharapkan tercapainya cita-cita Bangsa dan Negara Indonesia untuk menjadi Insan yang Mulia. (***)