Home / Berita Pangandaran / Harga Murah, Petani Tembakau di Mangunjaya Menjerit
IMG-20240828-WA0018

Harga Murah, Petani Tembakau di Mangunjaya Menjerit

Pangandaran, Tasikzone.com – Persoalan cuaca, keterbatasan ilmu pengetahuan perlunya peningkatan kapasitas para petani, penyuluhan perlu dimaksimalkan, berpengaruh kepada hasil produktivitas dan kualitas hasil tembakau yang barang tentu akan berpengaruh kepada kualitas harga jual.

Hambatan yang dirasakan petani tembakau di Kecamatan Mangunjaya ini dikeluhkan karena hasil panennya berupa tembakau basah harganya tidak sesuai dengan harapan.

Hal tersebut dirasakan dan disampaikan oleh Amat (48) salah seorang petani di Desa Mangunjaya Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran kepada Tasikzone.com, Rabu 28 Agustus 2024.

“Kami sudah berusaha menawarkan untuk menjual hasil panen tembakau ini kepada tengkulak dan pengusaha tembakau namun harga tidak sesuai harapan kami”, ungkapnya.

Harga tembakau basah ditawar rata – rata Rp 6.000 s/d 7.000 per kilogram, lebih miris lagi kemaren hari Senin harga sampai Rp 4.000 per kilogramnya, kami ingin diharga Rp 10.000 per kilogram, karena kalau harga yang ditawarkan tersebut bagi kami tidak ketutup biaya produksi alias belum balik modal, paparnya.

Sementara dari mulai pembudidayaan, pengolahan dan varietas tembakau perlakuan kami sama dengan Kecamatan Padaherang, tapi kenapa harga kami lebih murah, apakah ini ada permainan para oknum para tengkulak yang hingga membuat kami merasa miris dengan harga tersebut, ucapnya.

Sepengetahuan saya harga di Kecamatan Padaherang wilayah Desa Paledah dan Maruyungsari hasil tembakau basah itu harganya sekitar Rp 10.000 s/d 25.000 per kilogram, terangnya.

Masih menurut Amat, sebelumnya kami sudah pernah bertemu dengan beberapa pengusaha bahkan ada syarat dan ketentuan jika harga hasil panen tembakau kami bisa diterima, dengan kualitas yang baik dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Hasil panen harus bulan Agustus – September
2. Tidak saat musim hujan artinya saat panen musim kemarau.
3. Harga jual mengikuti harga petani.

BACA JUGA   Surat Wakil Rakyat Iwan Fals, Saat Prosesi Pelantikan Anggota DPRD Terpilih

Varietas tembakau kita sama dengan para petani tembakau di Kecamatan Padaherang, perlakuan pengolahan juga sama tetapi kenapa harga diwilayah Kecamatan Mangunjaya anjlok, ada apa, herannya.

Kami sangat berharap kepada Pemerintah Daerah untuk membantu kami para petani tembakau agar nilai jual hasil produksi tembakau bisa stabil dengan wilayah – wilayah desa lainnya.

Disisi lain kami meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran melalui Dinas terkait bila perlu hasil produksi tembakau kami lakukan uji laboratorium di Provinsi Jawa Barat karena di Kabupaten Pangandaran belum memiliki laboratorium sendiri dengan demikian nantinya kami bisa melihat apa kenapa dan kendala apa saja, yang ke depannya harus diperbaiki agar hasil bisa bersaing dengan petani tembakau lainnya, tandasnya.

Saya membaca di PMK No. 212 / 2023 bahwa dalam meningkatkan kualitas hasil panen tembakau, hasil dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang diterima Pemda Pangandaran miliaran rupiah setiap tahunnya harusnya bisa membantu kami salah satunya meningkatkan kualitas dengan lakukan uji laboratorium hasil tembakau, jelasnya.

Sementara Redaksi Tasikzone.com mengkonfirmasi melalui WA dan Telepon WA, Selasa 27 Agustus 2024 kepada Kepala Dinas Pertanian namun tidak mengangkat telepon WA.

Tidak sampai disitu kami mencoba konfirmasi kepada Suryadi Sekretaris Dinas pertanian Kabupaten Pangandaran melalui Chat WhatAps (WA), Rabu 28 Agustus 2024 namun beliau tidak memberikan tanggapan karena tidak begitu mengetahui takut salah dan diarahkan ke Sub koordinator bidang Sarana dan Prasarana, ucap Suryadi. (driez)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *