Kabupaten Tasikmalaya, tasikzone.com-Sahdim (53) sedang memanggul tabung gas dari warung menuju rumahnya saat tim ACT Tasikmalaya berkunjung kerumahnya yang ada di cikatomas kabupaten Tasikmalaya, Selasa (5/5). Sudah sebulan lebih ia habiskan waktunya di rumah bersama keluarga. Sekolah diliburkan dan gurunya di rumahkan sementara akibat dari pandemic covid-19 ini.
Salah satu sekolah yang ada di Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya menjadi tempat Sahdim mengajar. Setiap bulan ia dibayar 60ribu. Sahdim merupakan salah satu guru honorer yang sudah mengabdi selama 33 tahun ia memiliki tekad yang kuat untuk berbakti kepada negara melalui kegiatan belajar mengajarnya di MDTA Nururrohman meskipun dengan penghasilan seperti itu, ia tetap bersyukur “rasanya senang bisa berbakti kepada negara dengan mengajar” ungkapnya
Perekonomian keluarga guru honorer seperti sahdim ikut terdampak karena covid-19. Pasalnya gaji yang biasa didapatkan tiap bulannya ikut berhenti dengan diberhentikannya sekolah sementara. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya ia biasa menjadi buruh serabutan sebagai pengurus ayam namun itu juga ikut berhenti akibat pandemic.
“untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga terutama anak, saya biasanya ngurus ayam punya salah satu tetangga tapi sekarang itu juga sudah berhenti” lanjut Sahdim
Hal serupa dirasakan oleh Taheri (68) guru di MTDA Annur Cikalong kabupaten Tasikmalaya sejak sekolah diliburkan iapun harus berjibaku lebih keras karena gaji sebanyak 50ribu yang tiap bulan ia terimapun sama-sama berhenti “nya milari weh sambil tani, melak bonteng sareng sayuran nusanes teras diical persasih kenginglah 70-90ribu” ungkap Taheri
Sahdim dan Taheri merupakan beberapa dari ratusan guru yang perekonomiannya terdampak corona. Tak memandang siapapun, semuanya nyaris terdampak. Bahkan yang berprofesi semulia gurupun ikut terdampak.
Selasa (5/5) melalui program Sahabat Guru Indonesia, Global Zakat – ACT Tasikmalaya menyerahkan bantuan biaya hidup bagi Sahdi, Taheri dan 44 guru lainnya di Tasikmalaya. Bantuan biaya hidup ini diberikan sebagai bentuk apresiasi jasa mereka serta penunjang hidup di tengah sulitnya pandemi.
M Fauzi Ridwan dari Tim Program Global Zakat – ACT Tasikmalaya mengatakan, program Sahabat Guru Indonesia terus berjalan sejak diluncurkan pada tahun 2019 lalu. Hingga kini, sudah ribuan guru di berbagai penjuru Indonesia yang mendapatkan bantuan hidup termasuk sudah ratusan di Tasikmalaya dan Sekitarnya, terlebih dampak pemberlakukan pembatasan social cukup terasa.
“Pak Sahdim maupun Pak Taheri menjadi salah satu penerima bantuan biaya hidup untuk bertahan di masa pandemi ini apalagi jabar khususnya Tasik pembatasan social ini juga cukup berdampak kepada mereka para guru honorer. Program Sahabat Guru Indonesia akan terus menjangkau guru prasejahtera lainnya di Indonesia khususnya di Tasikmalaya dan sekitarnya” jelas Fauzi.(rls/ibye)
Bagi Yang ingin ikut Berdonasi ditengah pandemi, Tasikzone.com Bekerjasama Dengan ACT untuk melakukan Operasi Pangan untuk ada di dbawah ini atau bisa klik https://bit.ly/operasipangantasikzone