Home / Ragam / Film Pendek Arul Hadiah Terbaik, Diharapkan Jadi Media Edukasi Bagi Masyarakat
IMG-20220331-WA0030

Film Pendek Arul Hadiah Terbaik, Diharapkan Jadi Media Edukasi Bagi Masyarakat

Tasikzone.com – Seorang anak yang berhadapan hukum akhirnya betah tinggal di Kota Tasikmalaya, begitulah kisah Arul Miftahul Huda yang kini diangkat dalam Filem Pendek besutan Sutradara dari Budayawan Lokal

Diangkat dari kisah nyata Film ini diberikan Judul ‘Arul Hadiah Terbaik’ dan rencananya akan di putar dalam waktu dekat.

Uniknya, pemeran utama dan pendukung dalam film ini melibatkan Arul miftahul Huda sebagai pemainya. Polisi dan beberapa pihak juga diperankan pemain aslinya. Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono, Ketua KPAID Ato Rinanto, Kanit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya, Aipda Josner serta kasat reskrim berperan langsung. Hanya saja ibu kandung Arul Diperankan oleh pemeran lain.

“Kita coba gambarkan dari mulai Arul dituduh mencuri sampai arul diangkat jadi anak asuh dan dia bercita cita jadi polisi.”Kata Tatang Fahat, Sutradara Film saat launching Triler Filam Arul Hadiah terbaik di Salah satu cafe Kawasan Jalan Dokter Soekarjo Tasikmalaya, rabu malam (30/03/22).

Film pendek ini diharapkan menjadi media edukasi masyarakat secara luas terkait penanganan anak yang berhadapan dengan hukum. Penyelesaian diluar hukum dikedepankan dalam penanganan kasus yang pelakunya anak anak.

“Senoga bisa jadi edukasi bagi masyarakat bagimana penanganan hukum untuk anak berhadapan dengan hukum”Kata AKBP Rimsyahtono, kapolres Tasikmalaya di tempat yang sama.

Lanjutnya, bisa Kedepankan upaya diluar hukum dan masyarakat jangan sekali kali berbuat main hakim sendiri.

“Arul ini sampai betah di Kantor kami berbulan bulan dan kami angkat jadi anak asuh. Dia merasa betah karena anggota memberlakukanya layak sebagai saudara. Efek lainya Arul akhirnya mau bercita cita jadi seorang Polisi.”tambahnya

Di tempat yang sama Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto menyatakan kisah nyata Arul Miftahul Huda ini akan memberikan gambaran tidak hanya penanganan kasus hukum terhadap anak tetapi juga solusi panjangnya bagi anak berhadapan dengan hukum.

Catatan KPAID terdapat 30 lebih anak yang berhadapan hukum di Polres Tasikmalaya yang akhirnya betah tinggal di Kantor Polisi.

BACA JUGA   Ribuan Muslim Tasikmalaya Gelar Aksi Bela Ulama dan Habaib

“Jadi kisah arul ini hanya mewakili saja, sebetulnya catatan kami di Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya banyak anak yang berhadapan dengan hukum betah menetap berbulan bulan. Totalnya ada lah 30an anak” Bebernya

Tentu ini baik untuk citra kepolisian yang dianggap tegas, galak cenderung menakutkan, dipatahkan oleh fakta banyak anak yang betah dikantor polisi, dipatahkan oleh kisah arul ini.

“Film Arul nantinya akan kami jadikan ajang sosialisasi di Sekolah sekolah terkait penanganan kasus hukum terhadap anak dan agar ada edukasi juga buat anak anak jangan pernah bermain main dengan tindakan yang tidak baik.”Kata Ato.

Arul miftahul Huda terpaksa diantarakan ke kantor polisi oleh warga kampung halamanya karena dituduh mencuri uang. Warga yang geram kerap kehilangan barang akhirnya menolak arul kembali kekampung halamanya.

“Saya bersyukur karena kejadian yang lalu saya diangkat jadi anak asuh polisi dijadikan Filam. Terkenal saya. Hehehe. Saya disekolahkan Pak Kapolres. Saya mau jadi Polisi biar bantu anak anak yang punya masalah kaya saya.”Kata Arul di lokasi yang sama.

Meski proses hukum berakhir Islah, warga meminta agar arul tidak kembali kerumah orang tuanya. Arul akhirnya menetap di selter khusus anak unit perlindungan perempuan dan anak, satreskrim polres Tasikmalaya jawa barat. Bukan sehari dua hari, arul tinggal di kantor polisi melainkan berbulan bulan lamanya.

Keseharianya dihabiskan dengan anggota yang bertugas  mulai olah raga hingga makan. Hampir setiap pagi dan sore, anak yang bercita cita jadi polisi ini ikut apel bersama anggota polisi. Bahkan, beberapa kali arul didaulat menjadi ajudan kapolres yang menjadi insfektur upacara.

Baginya, menetap di kantor polisi lebih baik dibanding di kampung halamanya. Kantor polisi sangat ramah bagi keseharianya. Ia mendapat kasih sayang, perlindungan serta perhatian dari anggota selayaknya anak usia sekolah. Terlebih orang tuanya mengizinkan arul dibimbing petugas kepolisian. (Rian)

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *