Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Universitas Siliwangi melalui BEM FE kembali menjadi sorotan, kali ini dengan di gelarnya kegiatan diskusi yang baru pertama dilaksanakan di Kota Tasikmalaya bernama ‘Economic Opinion’ dengan peserta 55 orang yang berasal dari mahasiswa, dosen dan, organisasi masyarakat di kota Tasikmalaya yang disatukan dalam diskusi panjang mengenai perekonomian. Kamis (25/4/2019).
Diskusi yang di laksanakan di Ruang Rapat Rektorat UNSIL ini bertemakan Arah Ekonomi Indonesia tahun 2019. Siti Alinta Maryam selaku ketua pelaksana menuturkan “dengan diadakannya kegian ini kami berharap menambah kepedulian mahasiswa kepada masyarakat terutama dalam bidang perekonomian”
Setelah pemilu khusunya pilpres salah-satu hal yang hangat di perbincangkan adalah masalah perekonomian dimana dalam beberapa tahun ini angka pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan yaitu diangka 5%.
Hilma Faniar Rohman selaku PC IMM Tasikmalaya menuturkan arah ekonomi kita harus kita kembalikan lagi kepada konstitusi kita secara yudisial bahwa ekonomi kita ini berdasarkan pancasila dan berazazkan koperasi jadi kita harus membangun ekonomi kita gotong royong bukan berdasarkan investmen dari asing dan ketika ada investmen dari asing kita tidak bisa berdaulat untuk mengelola negara kita sendiri.
“investasi dari asing sudah banyak masuk dan mengatur sendi-sendi di perekonomian kita.” Ucap Faniar.
Andi Arif salah satu peserta dari STIE Cipasung berpendapat hal yang paling riskan dalam perekonomian bagi saya itu penggunaan sumber daya alam, kita perlu tidak hanya berbicara di forum tetapi juga bertindak secara real dan mengetahui arah zaman agar manusia dan alam dapat sama-sama menjaga ke eksistensiannya.
Malik Hamdani selaku ketua BEM FE Unsil pun berharap dengan diadakannya kegiatan ini dapat menjadikan unsil melalui BEM FE menjadi pusat kajian ekonomi di priangan timur. “Kami bertekad untuk dapat bersama-sama berusaha menuntaskan masalah perekonomian di priangan timur” tambahnya
Ditulis Oleh AinunSya