Oleh : Heryanto (Mahasiswa Hukum Perdata Pasca Sarjana UNIGAL)
Tasikzone.com – Bagi warga Kota Tasikmalaya memiliki walikota yang baru periode 2025-2030 menjadi spirit do’a dan penantian untuk terwujudnya harapan-harapan mulia agar Kota Tasik lebih baik dan berkah.
sosok Viman Alfarizi Walikota muda yang memiliki jiwa visioner kedepan, inspiratif dan berlatar belakang kemapanan secara ekonomi yang sudah tidak lagi memikirkan kebutuhan kehidupan sehari hari apalagi memperkaya diri.
sosok Viman Al Farizi menjadi walikota adalah momentum bermanfaat untuk ummat, masyarakat kota Tasikmalaya, ditambah lagi walikota Viman Al Farizi mendapatkan dukungan-suntikan politik dari sisi legislatif dimana posisi Ketua DPRD memiliki latar belakang partai politik yang sama.
Dua kekuatan (Eksekutif-Walikota dan Legislatif-Ketua DPRD) diraih oleh Partai Gerindra adalah kemenangan gemilang dan sejarah sepanjang pesta demokrasi sejak 2001 Kota Tasikmalaya berdiri.
sehingga Walikota Viman dan Ketua DPRD H Aslim untuk melakukan kebermanfaatan untuk ummat dan masyarakat nyaris kecil sandungan & rintangan, tinggal apakah Walikota Tasikmalaya & Ketua DPRD memiliki prinsip yang sama untuk melakukan kebermanfaatan untuk ummat dan masyarakat ??
Bagi Walikota Viman dan Ketua DPRD H. Aslim ini adalah momentum kekuasan Legislatif dan eksekutif bersatu padu untuk mewujudkan harapan harapan ummat dan masyarakat, salahsatunya adalah kesejahteran (insentif) untuk guru ngaji baik majlis ta’lim TAAM TKA TPA TQA RA, pondok pesantren maupun Madrasah Diniyah.
Dimana sejak 2014 sudah 12 Tahun belum mengalami kenaikan, 50.000/bulan dan diberikan setahun sekali setiap bulan ramadhan, total 600rb/tahun, ditahun tahun ini diberikan 2 tahap dan tahun 2025 baru diberikan 200rb menjelang hari raya idul Fitri, mendengar itu hati teriris rasanya ditambah lagi proses pencairan sampai ke LPJ yang memakan waktu dan proses.
Guru ngaji adalah pilar Kota santri, guru ngaji adalah tugas mulia untuk mencetak generasi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, guru ngaji ambil bagian dalam visi religius islami tanpa harus diminta karena itu sudah tertanam dalam jiwa jiwa guru ngaji bahwa mendidik anak generasi bangsa adalah kewajiban dari sang ilahi bukan hanya panggilan dari negara saja sehingga ada perhatian atau tidak dari pemerintah Walikota ataupun ketua DPRD.
Niat, ketulusan dan keikhlasan para guru ngaji tetap terjaga dengan baik dan tak pernah surut. Beliau beliau guru ngaji tetap Istiqomah menjalankan tugasnya sebagai panggilan ilahiyah.
Tinggal kita, Walikota dan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya mau Tidak Peduli terhadap guru ngaji ?? Sebab guru ngaji adalah jantungnya kehidupan masyarakat Kota Tasikmalaya yang dijuluki kota santri, yang selalu mengingatkan kita agar dekat dengan rabb-Nya, memberikan kekuatan dalam segala rintangan dan ujian hidup, mendidik anak anak kita agar berilmu beramal dan berakhlakul Karimah, ditengah- tengah arus globalisasi teknologi yang semakin memporak porandakan gaya hidup generasi muda, mulai dari kenakalan, kriminal, geng motor dan kemiskinan yang melanda kota Tasikmalaya. peran guru ngajilah menjadi harapan terbesar dalam situasi dan kondisi ini.
Inilah saatnya yang tepat bagi Walikota & Ketua DPRD Kota dan 45 Anggota DPRD Kota Tasikmalaya untuk berpihak secara jelas kepada guru ngaji baik dari sisi regulasi maupun Budgeting. (***)