Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Jajaran pengurus Paguyuban Becak Gotong Royong (PBGR) menunjuk H. Agus Jamaludin menjadi Pembina, acara tersebut berlangsung di Sekretariat PBGR Jl. Petir Kelurahan Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, Minggu (2/1/2022) siang.
Ketua PBGR Endang menjelaskan, pemberian mandat kepada pembina dilatarbelakangi dengan melihat sosok H. Agus sebagai figur yang memiliki perhatian dan kepedulian yang besar kepada orang kecil atau kaum duafa.
Meski sebelumnya banyak orang yang menginginkan posisi tersebut, tapi menurut Endang, tidak sembarang orang yang bisa menduduki posisi itu. Karena, pihaknya tidak menginginkan, kejadian pahit di masa lalu terulang kembali.
“Jadi bukan beliau (H. Agus) yang menginginkan, tapi kami memaksa supaya mau jadi Pembina”ucapnya.
Kemudian, banyak keluhan-keluhan dari anggota PBGR yang sampai hari ini belum menemukan solusi yang tepat.
Salah satunya dari Ketua Pangkalan Asia Hz, Hendra, ia menyampaikan, sampai saat ini belum dirasakan kehadian pemerintah. Dan bisa dikatakan tidak ada perhatian dari pemerintah terhadap kaum yang berprofesi sebagai pengayuh becak.
“Dari sepengetahuan kami seolah tukang becak menjadi kaum terisolir di kota ini dan menjadi tumbal saat situasi tertentu saja”keluhnya.
Oleh karena itu, ia berharap, setelah dikukuhkan nya H. Agus menjadi pembina, mampu menjadi jalan keluar ataupun sebagai pemecah kebuntuan dari permasalahan yang ada ditubuh PBGR.
Sementara, H. Agus Jamaludin, menyambut baik dengan amanah yang ia terima. Agus menyebut, jika dilihat secara kasat mata dengan melihat profesi tukang beca hari ini memang hampir tergerus oleh teknologi.
Seperti diketahui, di jaman yang serba maju, jasa transportasi umum banyak yang menggunakan teknologi. dengan hadirnya berbagai aplikasi transportasi online yang sangat memudahkan masyarakat.
“Contoh kecilnya saja, misal kalau pagi biasanya masyarakat sudah mulai beraktivitas, kalau dulu masih menggunakan jasa becak atau angkot. Hari ini keadaanya berbeda, mereka sudah beralih dan dengan mudah bisa di pesan dimana saja”terang dia.
Melihat kondisi kehidupan para pengayuh becak yang menghawatirkan, lanjut Agus, dirinya merasa terpanggil untuk terjun mencarikan solusi terbaik untuk keberlangsungan hidup mereka.
Selain dari itu, Agus menyebut, dirinya akan fokus kepada 3 program yang menjadi prioritas sesuai dengan kebutuhan internal PBGR.
“Disana awal mula kepedulian saya merasa terpanggil. Untuk program pertama pembentukan Yayasan PBGR, agar nanti bisa berkolaborasi dengan pemerintah, kedua semua anggota akan dibuatkan kartu BPJS Kesehatan dan yang terakhir penyusunan rangkaian acara milad PBGR”tuturnya menjelaskan.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika ada anggota yang ingin beralih ke profesi yang lain. Pihaknya, akan senantiasa mendukung dan memberikan jalan demi kesejahteraan hajat hidup mereka di masa yang akan datang.
“Kalau ada yang mau beralih profesi kita akan latih, seperti misalnya bercocok tanam ataupun yang lain”pungkasnya.(malby)