Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Ada yang unik dari karnaval Budaya dalam Pagelaran Tasik Oktober Festival 2019 kali ini. Sekelompok orang membawa jampang mirip keranda jenazah dengan ditutup kain Hitam dan bertuliskan ‘Bersihkan Kota Santri Dari Korupsi’
Dari pantauan Tasikzone.com ada 6 orang pemuda yang membawa keranda Jenazah itu, Satu orang diantaranya membawa payung hitam dengan mengalungkan uang palsu. Dan keranda tersebut bertuliskan ‘Dinas Terkait’
Pengunjung Tasik Oktober Festival pun
Penasaran apa maksud dari peserta karnaval yang tidak diketahui berasal dari mana ini.
DiPerempatan Cihideung Balong peserta Karnaval ini dicegat oleh Sat Pol PP dan Aparat Kepolisian tidak boleh melanjutkan Pawai Karnaval ke Panggung Utama dimana disana tempat para Pejabat Pemkot Tasik untuk melihat Karnaval Budaya.
Sempat bersitegang antara pembawa Jampana mirip keranda dan Sat Pol PP dan aparat kepolisian karena salah satu peserta aksi akan menaiki Tihang Bilbord dan akan membawa Kain Hitam dengan bertuliskan ‘bebaskan kota Santri Dari Korupsi’ namun dihadang oleh Aparat Kepolisian dan timbul kegaduhan dan kembali mengundang perhatian pengunjung.
Simak juga video nya :
Saeful Malik salah satu pembawa miniatur Keranda menyampaikan kepada wartawan dirinya menegaskan Ini bukan persoalan aksi. Namun lebih
Mengekspresikan sesuai yang diinginkan oleh masyarakat Kota Tasik.
“Hari jadi kota Tasik ke 18 ini, kami perwakilan warga Kota Tasik menginginkan tidak ada persoalan korupsi di kota santri” Ucap Saeful seraya menegaskan dirinya mengikuti Karnaval ini bukan dari Elemen manapun namun perwakilan warga Kota Tasik, Minggu (13/10/2019)
Arti dari miniatur Keranda ini lanjut saeful, Hari jadi kota Tasik menandakan kalau pejabat kota Tasik hatinya sudah mati dan menganggap rakyat bisa dibawa kemana saja.
“Pemkot Tasik, Walikota dan wakil walikota harus minta maaf kepada kami yang merupakan warga Kota Tasik, karena dilarang mengikuti karnaval ini” Tandasnya.(rian)