Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Video Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Arteria Dahlan viral, sebab ia telah menyakiti hati orang suku Sunda.
Dalam video yang beredar di media sosial Arteria menyebut, ada Kejati dalam rapat menggunakan bahasa Sunda dan ia meminta harus diganti dan diberhentikan.
Sontak kabar itu membuat khalayak di Kota Tasikmalaya khususnya, naik pitam. Arteria dinilai rasis, karena telah membawa-bawa suku yang menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat suku Sunda.
Budayawan Tasik, Taufik Faturohman, menanggapi serius perihal apa yang telah disampaikan oleh Arteria. Dalam laman media sosial pribadinya ia menyebutkan, sudah waktunya orang Sunda di legislatif menunjukkan taringnya.
“Geus waktuna nu ngawakilan urang sunda di legislatif nembongkeun sihung. Upama nu ngahina kieu diantep, bisi pajarkeun urang sunda leutik burih (sudah waktunya orang Sunda di legislatif menunjukkan taring. Seumpama yang menghina seperti ini di diamkan, takutnya orang Sunda dipandang kecil keberaniannya)”tegasnya, Selasa (18/1/2022).
Hal senada dikatakan Mahasiswa STAINU Tasikmalaya, Arip Muztabasani. Ia menilai, apa yang disampaikan Arteria sangat cerboh. Seharusnya dia (Arteria-red) bisa mencerminkan sebagai Wakil Rakyat, Rabu (19/1/2022).
“Jelas sangat menyinggung sekali masyarakat Sunda, di Indonesia beragam dengan banyaknya perbedaan dan jika dia tidak bisa menerima perbedaan itu akan menjadi kesalahan fatal”ucapnya.
Sebagai salah satu Wakil Rakyat sangat wajar jika meminta pergantian posisi jabatan karena kinerja yang kurang baik. Akan tetapi, Arteria meminta mencopot jabatan Kejati ke Kejagung dikarenakan menggunakan bahasa Sunda.
“Itu sangat tidak rasional, secara hukum juga tidak ada dasar hukum yang jelas perihal itu. Saya berharap kepada PDI-P agar memberikan sanksi tegas dan secepatnya meminta maaf kepada masyarakat Sunda”pungkasnya.(malby)