Kota Tasikmalaya, tasikzone.com – Bertempat di Aula Pemkot Tasikmalaya Badan Pusat Statistik Provinsi (BPS) Jawa barat tadi pagi pukul 08:00 mengundang para lurah dan camat se Kota Tasikmalaya serta para RTRW yang diwakili seluruh Pengurus Forum Silaturahmi RTRW atau forsil Kota Tasikmalaya di ruang aula pemkot tentang sosilaisai sensus penduduk, Jumat (28/8/2020)
Dalam sosilisasi soal sensus penduduk yang direncanakan akan dilaksanakan pada awal bulan September 2020 tadi pagi hadir dalam acara tersebut kepala Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa barat Diah Anugrah, Ketua komisi IV Dede Muharam, Disdukcapil Kota Tasik H.Imih Munir, FORSIL.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa barat Diah Anugrah mengatakan bahwa BPS, Disdukcapil dan RT RW harus bersinergi agar tidak terjadi lagi carut marut dan tumpang tindih data data kependudukan.
“Pentingnya sinergitas antara BPS dan Disdukcapil serta para RTRW di seluruh pelosok negeri ,khususnya di Kota Tasikmalaya yang selama ini mungkin para petugas sensus tidak pernah koordinasi dengan para RTRW setempat sehingga para RTRW kebanyakan pada saat ditanya tentang program ini dan itu jawaban RTRW cukup ” tidak tahu ” inilah yang terjadi selama ini sehingga data data kependudukan terjadi simpang siur atau carut marut yang disebabkan beberapa OPD melakukan hal yang sama yaitu melakukan pendataan tentang keberadaan warga masyarakat .dan ini berujung tumpang tidihnya data” terang kepala BPS Provinsi Jawa Barat Dian Anugrah usai acara di wawancarai wartawan.
Terpisah, Dede Sukmajaya Ketua umum FORSIL RTRW mengatakan kepada pihak BPS Propinsi Jawa Barat persoalan data ini harus segera diperbaiki secepatnya agar tidak carut marut dan tumpang tindih data.
“Tumpang tindihnya dan carut marutnya data data kependudukan jangan sampai dibiarkan begitu dan ini harus ada upaya pemerintah daerah dalam hal ini BPS Kota Tasikmalaya melakukan komunikasi dua arah dengan para RT dan RW jika tidak maka setiap persoalan data maka RT dan RW yang menjadi korban dari cemoohan warganya sendiri” terang Ketua FORSIL Dede Sukmajaya.
‘Saya berharap pemerintah bisa melibatkan RTRW dalam hal Pendataan, kami menjamin akan clear and clean” ucap Dede Sukmajaya
Dede Sukmajaya juga mempertanyakan ke pihak BPS tentang predikat Kota Tasikmalaya sebagai kota termiskin itu dari sisi mana yang menjadi penilaian nya .karena RTRW juga punya tanggungjawab moral yang sangat besar ditengah tengah masyarakat.untuk itu Dede Sukmajaya meminta kepada pihak BPS rangkulah kami agar ada sinergitas dan kerjasama yang baik dalam hal pendataan ,karena kami lah yang tau akan kondisi warga kami.
“Alhamdulillah pihak BPS sudah merespon positif apa yang di sampaikan oleh pihak forsil bahkan pertemuan atau sosialisasi seperti yang tadi dilakukan akan diadakan lagi di waktu yang lain.Idealnya pemutakhiran data itu sekitar enam bulan sekali” tambahnya. (indra)