Pangandaran, Tasikzone.com – Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Padaherang gelar kegiatan Sosialisasi Penyusunan e-RDKK pupuk bersubsidi tahun 2025, di Aula BPP Padaherang, Senin 27 Oktober 2024.
Kegiatan dihadiri oleh 14 Kepala Desa Se – Kecamatan Padaherang, Kelompok Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) Desa, Perwakilam Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kecamatan Padaherang, UPI Bendungan Manganti BBWS Citanduy dan Bidang PSDA DPUTRPRKP Pangandaran.
Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) merupakan penerimaan pupuk subsidi dan Kartu Tani yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran.
Sistem tersebut dirasa sudah tepat untuk mengevaluasi distribusi pupuk bersubsidi pada tahun 2025 mendatang.
Dalam kegiatan tersebut Koordinator Wilayah BPP Padaherang Elva Elviana Julian menuturkan digelarnya kegiatan ini bertujuan guna mendata para petani yang belum diverifikasi untuk mendapatkan kartu tani yang nantinya akan disalurkannya pupuk subsidi.
Disampaikan juga kepada para peserta yang hadir dalam menghadapi Masa Tanam (MT) 1 bulan Nopember 2024 – Maret 2025 ini kami meghimbau agar dilakukan secara serentak guna memasuki musim penghujan, namun demikian kami juga memaklumi karena setiap desa tentu berbeda masa tanamnya dikarena oleh kondisi desa masing – masing seperti ketersediaan aliran air, alat pertanian seperti traktor dan lain – lain, tuturnya.
Lebih lanjut hasil kesepakatan musyawarah ini, kami mempunyai target untuk masa tanam bisa dilaksanakan pada minggu pertama bulan Nopember ini.
Sementara untuk perairan tadi sudah disampaikan oleh Ibu Martha Nugraha UPI Bendungan Manganti bahwa untuk kebutuhan debit air sudah mencukupi ditambah sudah masuk musim penghujan, artinya untuk pengolahan lahan bulan Nopember merupakan waktu yang tepat karena faktor tadi, terang Elvi.
Dilaksanakannya sosialisasi ini juga agar masam tanam ini bisa serempak adapun kendala – kendala seperti penunjang alat pertanian bisa dilakukan perawatan berupa service terlebih dahulu.
Selain itu juga dilakukannya MT 1 ini bertujuan agar Perluasan Area Tanam (PAT) sebagai contoh diwilayah Desa Paledah kemaren banjir namun sekarang bisa ditanami maka hal tersebut masuk ke PAT, hal lain ketika wilayah Desa Ciganjeng MT 2 (April – September) itu gagal tanam, maka di MT 1 bisa ditanam kembali, terang Elvi.
“Kuncinya di MT 1 jika kita percepat maka MT 2 tidak telat dan dibulan April – Mei 2025 bisa tanam kembali agar dalam satu tahun bisa 2 kali tanam dan bisa mengantisipasi gagal panen, tuturnya.
Adapun beberapa Desa yang kurang perairannya, seperti Desa Pasirgeulis, Karangmulya, Kedungwuluh, Elvi menjelaskan bahwa hal tersebut bisa kita lakukan melalui sumur bor yang sifatnya sementara, kalaupun ada program dari dinas pertanian kita bisa usulkan, dan kalai ingin cepat dari program Dana Desa (DD) yang jelas peruntukannya, ucapnya.
Ditempat yang sama penyuluh pertanian Kurniadi menyampaikan terkait jumlah petani yang sudah terdaftar e-RDKK tahun 2023 sejumlah 8.335 NIK (Nomor Induk Kependudukan), sedangkan untuk tahun 2024 yang sudah entry data sebanyak 5.667 NIK, artinya masih ada sekitar 2.668 yang belum terdaftar, jelasnya.
Kami masih menunggu sampai tanggal 10 Nopember 2024 untuk on proses pendaftaran dan tanggal 11 sampai dengan 15 Nopember 2024 untuk mengupload data, memverifikasi data para petani yang belum mendaftar e-RDKK, ucap Kurniadi kepada Tasikzone.com.
Maka dari itu kami lakukan sosialisasi ini guna disampaikan kepada para petani dengan menggandeng peserta yang hadir agar nantinya bisa membantu juga para petani di desanya masing – masing, dan kami juga upayakan untuk menjemput bola kepada para petani juga, pungkasnya. (driez)