Kota Tasikmalaya, tasikzone.com-Pandemi Covid-19 berdampak krisis pada berbagai sektor, dari kesehatan hingga ekonomi, pandemi tak hanya menghadirkan resah tentang ancaman kesehatan, tetapi juga aktivitas masyarakat secara keseluruhan, berbagai Komunitas dan tokoh muda di Kota Tasikmalaya berkumpul membangun ide dan gagasan sebagai sumbangsih untuk penanganan dan pemulihan covid-19.
Koordinator pertemuan Harniwan Obech dari Komunitas Republik Aer Tasikmalaya menjelaskan gagasan ini muncul diinisiasi oleh berbagai komunitas yang ada di Kota Tasikmalaya kerja sama rekan penggiat Eiger Adventure Tim sebagai bentuk kepedulian dari berbagai komunitas yang ada di Kota Tasikmalaya untuk bisa memberikan kontribusi yang positif terhadap penanganan dan pemulihan covid-19 ini.
Karena di masa pandemi jumlah peserta pertemuan malam ada 12 perwakilan komunitas, walaupun komunitas yang ada di Kota Tasikmalaya kurang lebih ada 416 komunitas. Dengan melaksanakan penerapan protokol kesehatan mulai dari mencuci tangan, memakai masker, dan jaga jarak kita lakukan, bahkan kedua belas peserta pertemuan ini pun melalakukan swab Anti Sars Cov-2 di Rumah Sakit Jasa Kartini dengan hasil negatif.
“Memang tidak mudah beraktivitas di masa pandemi ini, kami ingin memberikan dukungan kepada pemerintah agar penanganan covid-19 ini dapat bersinergi dengan pemerintah sehingga KoTa Tasikmalaya bisa cepat pulih, kita khawatir hari ini saja yang terkonfirmas ada ada 4290 orang, sedangkan vaksinasi untuk masyarakat Kota Tasikmalaya yang berjumlah 757.577 belum tentu kapan menerima vaksinasi”, jelas Amal kepada awak media.
Kemudian, Tokoh Anak Muda yakni Aria Krisna yang akrab di sapa Kang Uyung mengungkapkan pertemuan sharing komunitas merupakan langkah bagaimana komunitas bisa mempertahankan eksistensi di masa pandemi ini, juga sampai sejauh mana pergerakan komunitas menghasilkan nilai positif yang berdampak terhadap masyarakat. Pertemuan ini diharapkan menghasilkan ide dan gagasan menghasilkan satu rumusan eksitensi dan kiprah komunitas yang ada di Kota Tasikmalaya.
” Banyak sekali masukan dari komunitas yang kita dapat malam ini misalkan rekan komunitas wisata dan kuliner yang terkena imbas, kita harus lepas dari permasalahan pandemi ini, caranya kita harus bersatu membikin gerakan brsama, kita ekspos potensi wisata oleh seluruh komunitas yang ada, bantu pengadaannya poto oleh komunitas video dan foto”, ungkapnya
Ditempat yang sama Ketua Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Kamapala Syahril Bata mengungkapkan pandemi ini membuat regenerasi organisasi pecinta alam menjadi terhambat, padahal keberadaan dan peranan mahasiswa sangat dibutuhkan, seperti penanganan banjir dan kebencanaan lainnya.
Hal tersebut mendapat tanggapan dari Mamay S. Salim, Iwan Irawan Kwecheng,Rudy Firdaus, Yandez Albarsyah dari komunitas Eiger Adventure “Kita dituntut mencari terobosan terobosan agar regenerasi mapala bisa berjalan, salah satunya dengan zoom meeting, saya paham bahwa Pendidikan Dasar Alam Bebas rekan rekan mapala tidak mungkin dengan dilakukan dengan daring, tapi setidaknya makna filosofi dari mapala ini bisa tersampaikan”. ungkap Mamay S Salim mewakili rekan rekan eiger.(rian)