Home / Opini / Berfikir Tingkat Tinggi (HOTS)
PhotoGrid_1545986381507

Berfikir Tingkat Tinggi (HOTS)

Penulis : Rifyal Luthfi MR

Bismillah….Saudaraku, Ketahuilah bahwa Allah swt. menyuruh supaya kita semua berfikir dan mengenang-ngenangkan. Ini dijelaskan dalam kitab sucinya yakni Al-Quran diberbagai tempat yang hampir tidak terhitung karena banyaknya. Bahkan dipujinya orang-orang yang gemar mempergunakan akal fikirannya itu sebagaimana firman-Nya: “Mereka itu sama ingat kepada
Allah, baik diwaktu berdiri, duduk atau sedang berbaring dilambungnya (tidur) juga memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi ini.

Mereka berkata:“ya Tuhan Kami, Engkau tidaklah menciptakan ini hanya sia-sia saja”.( Qs. Al-`Imran 191).Sebagaimana kita ketahui bahwa buah pemikiran adalah ilmu pengetahuan serta dapat memperoleh kema`rifatan yang belum pernah dihasilkan. Jikalau hati sudah memperoleh ilmu pengetahuan, maka berubahlah keadaan hati itu. Jikalau keadaan hati sudah berubah, maka berubah pulalah amalan-amalan anggota. Jadi kalau demikian, maka Higher Order Thinking skill (HOTS)/berfikir tingkat tinggi adalah merupakan pokok pangkal dan kompetensi penting terutama dalam dunia modern saat ini, sehingga wajib dimiliki oleh kita semua untuk mendapatkan segala kebaikan,
sebab itulah yang memindahkan sesuatu yang asalnya dibenci menjadi amat dicintai.

Itu pulalah yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan serta membuahkan kema`rifatan dan keuntungan. Perlu difikirkan oleh kita semua tidak terlepas dari hal ketaatan dan kemaksiatan. Artinya, bagaimana kita berfikir untuk meningkatkan ketaatan kita kepada sang pencipta, begitu pula bagaimana kita bisa meninggalkan kamaksiatan yang dilarang oleh Allah swt.

Salah satu bentuk evaluasi dalam bingkai pemikiran dalam hal kemaksiatan yaitu, seyogyanya setiap pagi hari kita memeriksa seluruh anggota badan kita yakni mata, telinga, lisan, kemaluan, perut, tangan dan kaki bahkan otak kita, kemudian seluruh tubuhnya, apakah pada saat itu tidak sedang mengandung kemaksiatan. Sekiranya masih ada kemaksiatan yang sedang dilakukan, hendaklah seketika itu juga ditinggalkan dan bertaubatah kepada Allah. Andaikata hari kemarinnya melakukanya, maka hendaklah disusul oleh rasa penyesalan dan berhasrat untuk meninggalkan lamanya. Jikalau diperkirakan kemaksiatan itu akan ada yang mengenainya ditengah hari nanti, maka bersiaplah memberikan perbentengan diri agar terlindung daripadanya dan menjauhinya serta mintalah pertolongan Allah agar diberikan kekuatan (laa haula walaa quwwata illaa billahil`aliyyiladzhiim).

BACA JUGA   Melenyapkan Kegundahan

Kita sebagai makhluk yang kena lupa dan salah, maka periksalah lisan kita juga, apakah yang biasa dikatakan olehnya itu. Mungkin sekali lisan kita gemar mengumpat, berdusta, menyucikan diri sendiri seolah-olah tidak pernah keliru, suka meremehkan orang lain, bicara yang tidak berguna, sanda gurau yang melampaui batas, membicarakan hal-hal yang bukan urusannya dan pembicaraan yang tidak bermanfaat. Sadari pulalah bahwa semua itu termasuk hal-hal yang dibenci oleh Allah Swt. sebagimana firmannya:“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain, apakah salah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaramya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik dengannya.” (Al-Hujurat:12)

Renungkanlah pula beberapa nash Al-Quran dan hadits, betapa pedihnya siksa dari perbuatan-perbuatan itu. Karenanya, maka wajiblah menghindari lisan kita dari kelakuan-kelakuan
yang terkutuk tadi. Setelah itu saudaraku, marilah periksa telinga kita, mungkin sekali ia gemar dan senang mendengarkan kedustaan atau omong kosong yang berlebih-lebihan, begitu pula pada hal-hal yang tidak diperlukan. Kemudian mari periksa perut kita, mungkin sekali ia suka bermaksiat kepada Allah swt. dengan cara makan dan meminumnya. Juga barangkali suka terlampau banyak makan
sekalipun halal, tetapi hal ini dibenci pula oleh Allah swt. atau mungkin juga yang dimakannya yang haram atau syubhat. Maka fikirkanlah bagaimana supaya diri kita dapat terjaga dari semuanya itu.

Berhati-hatilah jangan ada benda-benda haram atau syubhat yang masuk dalam perut kita. Sementara itu baiklah kita memikirkan bagaimana caranya memperoleh harta atau makanan yang halal-halal saja dan dari mana pula sumbernya. Hendaklah disadarinya pula bahwa semua amal ibadah itu akan lenyap sia-sia apabila yang dimakan itu berupa barang-barang yang haram. Saudaraku, Insyaallah itulah cara memikirkan dan meneliti anggota badan kita, sehingga keseluruhannya itu dapat dihindarkan dari keharaman, dosa dan kemaksiatan.

Hasbunallah wani`mal wakil

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *