Home / Opini / Pangandaran Menjerit: Krisis Sampah yang Tak Kunjung Usai
IMG_20250429_124759

Pangandaran Menjerit: Krisis Sampah yang Tak Kunjung Usai

Penulis : Roby Febrian
Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Galunggung

Tasikzone.com – Hawai Van Java, Paradise of Pasundan; Merupakan suatu harapan bagi kota Nelayan Kecil di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Indonesia. Perencanaan revitalisasi Pantai Pangandaran dan penataan agar menjadi wisata kelas dunia ini menuai sorotan publik.

Kabupaten yang merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten Ciamis ini dinilai memiliki potensi pariwisata yang sangat fantastis dari tahun ke taun kian mencuat perhatian para pengunjung untuk berdestinasi bersama keluarga tercinta.

Luas laut yang terhampar 67.340 Ha dengan panjang pantaii 91 Km ini memiliki keindahan yang tak terkalahkan dari pantai lain. Keunikan dalam pemandangan dan lokasi strategis untuk ikon pariwisata ini kian menuai permasalahan terkait pencemaran lingkungan. Sampah yang begitu menebar luas di kawasan pantai Pangandaran ini menjadi tertumpuk terseret ombak ke pesisir pantai. Plastik, keresek, botol botol, bekas pampers, dan lain sebagainya begitu berserakan.

Fenomena keindahan pantai Pangandaran ini ternodai oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggungjawab menyebabkan terhalanginya orang dalam masa melepas penat untuk berkunjung ke pantai Pangandaran ini.

Refleksi kelalaian kita terhadap alam semesta ini kena dilakukan evaluasi besar secara bersama sama baik government dan non-government nya agar menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab menjaga kelestarian dan keasrian alam semesta dengan semestinya.

BACA JUGA   KELEMBUTAN

Kesadaran masyarakat pesisir dan juga pengunjung yang berkunjung menjadi salah satu faktor utama dalam menyeimbangkan ekosistem laut. Seperti membuang sampah pada tempatnya dan mendaur ulang sampah plastik untuk mengurangi tumpukan sampah di TPS. Mungkin untuk relokasi tempat sampah juga harus lebih diperbanyak dan disebarluaskan di setiap titik titik tempat sehingga pengunjung tidak bingung dan mencari tempat untuk pembuangan sampah atau limbahnya.

Pantai Pangandaran ini menjadi sumber kehidupan bagi para warga sekitar sana yang berjuang menafkahi keluarganya. Dengan perilaku acuh tak acuh pada alam ini akan menimbulkan resiko buruk yang berdampak pada nelayan berlayar dan tentunya isi laut itu sendiri.

Marilah kita sama sama menjaga keseimbangan alam semesta ini agar tidak merugikan kita semua. Maka dari itu peran pemerintah harus lebih persuasif kembali dalam menyeru warganya untuk berjibaku menjaga kebersihan mengembalikan keasrian laut yang mana menjadi sumber utama pencaharian bagi masyarakat pangandaran itu sendiri.

About redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *