Kabupaten Tasikmalaya, tasikzone.com-Pergerakan rakyat Indonesia (PAKAR) mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Senin (24/01/2022)
Kedatangan Pakar, mempertanyakan serta mengevaluasi dana DAK dan DAU tahun anggaran 2020 dan 2021.
Dani sebagai korlap aksi dari PAKAR mengatakan bahwa untuk dana DAK dan DAU itu jangan sampai di klaim sebagai milik sekelompok oknum yang mengaku bahwa untuk anggaran tersebut itu adalah bawaannya
“dana DAK dan DAU itu adalah milik semua rakyat dan adapun anggaran yang dari DPR ataupun DPRD itu juga sama dari rakyat
Jangan sampai uang dari rakyat ini penerapan dilapangannya banyak tidak sesuai dengan yang diperintahkan oleh undang-undang itu sendiri tidak sesuai dengan juklak juknis”Kata Dani
Dani menambahkan Untuk dana BOS sendiri kita akan mengevaluasi dan jangan sampai terjadi lagi penangkapan operasi tangkap tangan (OTT) di salawu seperti kejadian dulu.
“kita akan meminta pihak kejaksaan negeri kabupaten tasikmalaya untuk mengevaluasi dana BOS”tegas Dani
Dani menekankan untuk setiap anggaran yang masuk ke bidang SD dan bidang SMP baik itu dana BOS, DAU dan DAK jangan ada yang dirugikan semua itu harus tepat sasaran.
“di dua bidang tersebut yang diantaranya bidang SD dan bidang SMP diduga banyak sekali penyimpangan penyimpangan” Tururnya
Terkait dengan penaburan bubuk garam di depan halaman kantor dinas pendidikan Dani mengatakan itu sebagai bentuk dari kekecewaan kita terhadap dinas pendidikan yang tidak kooperatif dimana kita pada waktu aksi pertama dan aksi pada hari ini
Berarti pihak Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya tidak ada itikad untuk melakukan pertemuan audiensi yang disaksikan pihak kepolisian dan media secara terbuka, Dan ini dianggap oleh dinas pendidikan sebuah masalah keringanan. (M.Muhlis)