Home / Opini / Hati-Hati Perangkap Iblis
IMG-20200211-WA0033

Hati-Hati Perangkap Iblis

Oleh: Rifyal Luthfi MR

Tentunya semua mengetahui bahwa iblis adalah musuh terbesar dalam kehidupan kita, bahkan nenek moyang kita Adam dan hawa masuk dalam perangkapnya. Namun itu semua atas kehendak Allah yang maha menguasai kerajaan langit dan bumi ini. Sampai detik ini, bahkan sampai hari kiamat, iblis dan anak buahnya akan terus menggoda kita dengan tujuan utamanya agar berhasil menjerumuskan umat manusia dalam jurang kenistaan bahkan pada akhirnya akan menemani mereka kelak di neraka.

Bagaimana perangkap tersebut mereka jalankan dalam keseharian?
Jika anda seorang mukmin, maka iblis akan datang menggoda anda dan berkata: “Kalau tetanggamu membicarakan dirimu, tentunya dia mempunyai maksud tertentu. Tahukah kamu apa maksudnya?! “iblis berkata, “Dia hendak menghinakan, merendahkan dan memperolok-olok dirimu. Anda mungkin akan berkata, ‘Kamu benar’.” Lalu Anda pun pergi dengan membawa pisau dan belati untuk membunuh tetanggamu itu.

Kemudian seorang mukmin menundukan pandangannya di pasar atau ditempat keramaian, lalu iblis berkata, “kamu tidak mau melihat keindahan yang halal?.” Sekiranya ia melihat keindahan ini sekali pandangan saja, berarti ia telah melihat hal yang indah namun terlarang. Pandangan yang sekali itu justru merupakan muara kebinasaan dan kehancuran dirinya. Maka orang inipun masuk dalam perangkapnya.

Peristiwa iblis menggoda dan merayu Adam harus dijadikan pelajaran bagi kita. Bagaimana tidak, ini adalah sebuah konsekuensi dan malapetaka kemaksiatan. Perhatikanlah bagaimana kamaksiatan menelanjangi rasa malu, keindahan, perhiasan, serta semua kenikmatan! Hingga Adam dan Hawa berada dalam posisi telanjang tanpa sehelai kainpun. Keduanya mengambil daun pohon, mereka tutupi aurat mereka dengannya dari pandangan orang-orang yang melihat keduanya: baik berupa malaikat maupun yang lainnya. Kemudian datang perintah dari Allah Ta`ala: “Turulah Kalian berdua.” (Qs. Thaha:123). Sampai waktu yang telah ditentukan, akhirnya merekapun diterima taubatnya oleh Allah swt.

BACA JUGA   Penyakit Masyarakat (PEKAT)

Ingatlah, bahwa orang-orang yang bermaksiat kepada Allah tidak akan menjadikan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Tunggal sebagai penolong. Dan ‘Demi Allah’ ini merupakan musibah dan malapetaka paling besar yang ditimpakan Allah kepada manusia. Maka berhati-hatilah dengan perangkap iblis dan anak buahnya.

Kita perlu menyadari bahwa sesungguhnya seluruh kekuatan, kekuasaan, kesempurnaan hanyalah milik Allah Pencipta alam. Oleh karena itu, seorang hamba yang ditolong dan dilindungi Allah, maka tidak ada seorangpun yang mampu mencelakakannya. Sehingga senjata pertama dan terutama bagi seorang mukmin untuk menghadapi iblis dan anak buahnya ialah dengan beriman secara benar kepada Allah, beribadah dengan ikhlas kepada-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, dan beramal shalih menurut aturan-Nya, melalui Sunnah Rasul-Nya.

Hasbunallah wani`mal wakil

About admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *