Tasikmalaya, TZ – Bordir merupakan salah satu aset kerajinan daerah yang perlu diperhitungkan dan harus dikembangan, selain sebagai untuk melestarikan budaya.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu dari sekian banyaknya penggiat bordir di Kota Tasikmalaya yakni Rumah Kayu Bordir yang kini sedang mengikuti Event Tasik Creative Festival (TCF), Jum’at (07/10/2016).
Epi Siti Mudrikah pemilik Rumah Kayu Bordir yang juga sebagai pembuat selendang bordir sepanjang 201,83m secara manual dengan hasil yang fantastis karena mampu memecahkan Rekor Muri Indonesia dan memecahkan Rekor Dunia dalam event yang sama waktu tahun lalu.
Di event Tasik Creative Festival (TCF) 2016 sekarang produk yang dibawa seperti taplak luver, mukena tas dan mukena biasa, baju gamis bordir, kebaya bordir, busana muslim, bahan bordir setengah jadi.
“Alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk ikut serta berpartisipasi, dalam proses melestarikan budaya. Bordir tasik harus di kenal di kancah Nasional bahkan harus sampai kancah Internasional”ungkap ibu dua orang anak itu kepada tasikzone.com di tempat stand pamerannya.
Menurut Epi Walaupun sekarang sudah masuk dalam era tekhnologi, akan tetapi dalam pembuatan produknya ia masih menggunakan mesin bordir manual “mesin bordir manual jadi ciri khas tersendiri untuk bordiran saya, ketika membuat salah satu prodak itu kita limited edition. Tapi jangan panik, konsumen bisa pesan lewat IG rk_bordirandfashion PIN BB D0B986A6 dan WA 085322152871, atau kalau ingin lebih puas bisa datang langsung ke toko Jl. Pst. Almisbah No. 37 Rt. 04 Rw. 07 Argasari Cihideung Kota Tasikmalaya”terangnya.
Epi juga mengharapkan agar produk yang akan ia pamerkan esok hari bisa diminati masyarakat Untuk produk terbarunya sepatu bordir dan lukisan bordir (embroidery painting). (doel)