Kabupaten Tasikmalaya, tasikzone.com- Setelah di Desa Singasari Kecamatan Taraju anggota DPR RI dari Komisi III Fraksi Golkar, Drs. H. Ahmad Zacky Siradj, kembali melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Sosialisasi Seminar Menggali Pancasila dengan tema “Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika” , di GOR PGRI Kecamatan Cikatomas, jumat,(18/1/2019).
Pada Kesempatan itu, tampak hadir dalam pertemuan tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, H. Zenal Hapili, Camat Cikatomas dan juga Kapolsek Cikatomas,tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda Kecamatan Cikatomas.
Dalam sambutannya, Camat Cikatomas
Asep Gunadi mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan Sosialisasi dan Rapat dengar pendapat ini,
“mudah-mudahan dengan acara seperti ini bisa memberikan pengetahuan mengenai Pancasila sebagai azas Negara sekaligus dengan kegiatan Rapat dengar Pendapat ini bisa mendekatkan Anggota DPR RI dengan masyarakat, sehingga masyarakat bisa menyampaikan secara langsung apa yang menjadi aspirasinya.” ungkapnya.
Dalam pemaparannya H. Ahmad Zacky Siradj mengatakan akan pentingnya sejarah dan pengetahuan mengenai Pancasila, karna selain sebagai azas Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila juga bisa diartikan sebagai falsafah hidup masyarakat Indonesia. Nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila dan UUD 1945 adalah sebagai cerminan dan kepribadian masyarakat dalam Berbangsa dan bernegara.
“Nilai-nilai Pancasila ini memiliki ciri khas, Bung Karno pernah bicara pada saat pidato di Forum PBB, “Kami tidak menganut declatartion of independen, kami tidak menganut faham kenegaraan manivesto komunis, tapi kami punya pandangan sendiri yaitu nilai-nilai Pancasila” jelasnya.
Lebih lanjut, H. Ahmad Zacky Siradj mengatakan Takdir Negara ini memiliki keanekaragaman suku, budaya dan agama yang hidup dan tersebar di pula-pulau yang terpisahkan lautan, namun itu bukanlah halangan sebagai bangsa untuk hidup rukun dan merawat segala perbedaan sebagai suatu rahmat demi Kesatuan dan Persatuan bangsa Indonesia. Karena itu, memelihara, membangun Kebinekaan adalah sejatinya memelihara dan membangun Kebinekaan membangun Indonesia, memelihara Kebinekaan berarti memelihara Indonesia.
“Ajaran Islam pun tidak memperbolehkan diantara sesama kita saling mencaci dan menista. Mencaci dan menista kebinekaan sama saja mencaci Indonesia, mencaci perbedaan agama sama saja mencaci kebinekaan dan meruntuhkan Indonesia. Kita harus bersyukur dengan keberagaman Negara kita walaupun mewujudkan keadilan dan kemakmuran masih jauh. Cita-cita menjadi Negara baldatun toyyibatun waroobun gofur memang masih jauh tapi itu semua harus kita syukuri dan perjuangkan” pungkasnya.(Ibye)